Kotoran Manusia Berceceran di Kota Ini
Info Viral: Sebuah kota dilaporkan dihuni oleh orang-orang tunawisma meninggalkan ratusan kilogram kotoran manusia di jalanan.
Dilansir dari Daily Star, pada Selasa (5/9), Walikota Casper, Wyoming, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa kota tersebut kini dihuni oleh sekitar 200 orang tunawisma yang telah menyebabkan kerusuhan di jalanan dan taman kota.
“Warga tunawisma ini merusak segalanya. Ini sangat mengkhawatirkan,” ujar Walikota Bruce Knell kepada Cowboy State Daily.
Para pejabat kota bahkan melaporkan bahwa mereka harus membersihkan sekitar 230 kilogram kotoran manusia dari pusat kota.
“Ketika dalam situasi putus asa, orang-orang melakukan tindakan nekat, dan sayangnya kami yang harus menghadapinya,” tambah Knell.
Dia juga mencatat bahwa sekelompok orang tunawisma telah pindah ke Econo Lodge, sebuah motel lokal yang sebelumnya kosong, dan menyebabkan kerusakan senilai jutaan dolar AS.
Kerusakan ini bahkan lebih besar daripada penyebab aslinya, yaitu banjir yang terjadi pada awal tahun ini.
Motel ini ditutup setelah foto-foto menunjukkan kerusakan yang disebabkan oleh rusaknya saluran air. Knell menjelaskan bahwa bangunan tersebut tidak dapat dihuni dan dianggap tidak aman setelah kerusakan tersebut.
Sebelumnya, bangunan ini berhenti beroperasi sebagai motel pada November tahun lalu.
Walikota mengungkapkan bahwa beberapa orang mulai menghuni properti yang ditinggalkan di seluruh kota, beberapa di antaranya bahkan tidak memiliki akses air atau listrik.

Beberapa orang juga dilaporkan berkemah di taman-taman lokal, di jalur sepeda, atau tidur di dalam mobil mereka.
Knell berpendapat bahwa gelombang kedatangan tiba-tiba ini mungkin terkait dengan keberadaan tempat penampungan tunawisma di kota tersebut.
Dia juga menyatakan bahwa ketika beberapa orang ditolak dari tempat penampungan, sebagian dari mereka tidak benar-benar meninggalkan kota.
“Ada bagian tertentu dari populasi tunawisma, yang mungkin mengalami masalah penyalahgunaan zat atau gangguan mental, yang membuat mereka enggan untuk mengikuti norma-norma sosial. Ketika mereka menghadapi penolakan di tempat penampungan, mereka hanya berkeliaran di komunitas kami dan menimbulkan masalah,” ungkap Knell.
You must be logged in to post a comment.