Warga Jakarta Dilarang Pakai Air Tanah
Info Viral: Pemerintah terus menggalakkan proyek pembangunan di wilayah DKI Jakarta, salah satunya proyek penyediaan air bersih. Langkah ini dinilai dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan air tanah untuk kebutuhan sehari-hari.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pemerintah saat ini sedang memajukan 3 proyek di DKI Jakarta, antara lain SPAM Regional Jatiluhur 1, SPAM Regional Djuanda, dan SPAM Regional Karian-Serpong.
“Kalau bisa selesai, kita bisa suplai air bersih ke Jakarta. Jadi, tahun 2030, kita bisa berpesan kepada masyarakat untuk berhenti menggunakan air tanah. Hanya dengan itu, penggunaan air tanah bisa dihentikan,” kata Basuki di Jakarta, Senin (20/2).
Menurutnya, jika Proyek Air Bersih Jakarta berhasil, pemerintah bisa meminta masyarakat berhenti menggunakan air tanah. Kebiasaan orang-orang tersebut berpengaruh besar terhadap penurunan muka tanah yang bisa menenggelamkan Jakarta.

Jakarta Juara 1 Kota Termacet di ASEAN
Satuviral
Tanah Jakarta Turun 18 Cm Setiap Tahun
“Ini bagian dari pembersihan lingkungan Jakarta. Akibat eksploitasi air tanah yang berlebihan, permukaan tanah turun 18 sentimeter setiap tahunnya. Pemerintah DKI tidak bisa berbuat apa-apa untuk melarangnya. Kecuali menyediakan air bersih bagi Jakarta,” ujar Basuki.
Untuk mendukung realisasi tujuan tersebut, PT AirClean Jakarta (ABJ) hari ini menandatangani perjanjian pinjaman sindikasi dengan lembaga perbankan dan lembaga keuangan. Nilai kerjasama tahap pertama sebesar Rp8,874 triliun.
Mohamad Selim, CEO Moya Indonesia Holding, menjelaskan pembiayaan tersebut akan dilakukan secara bertahap dengan total pembiayaan Rp26 triliun dan jangka waktu lima tahun. Moya sendiri merupakan salah satu pelaksana proyek yang membawahi PT Air Clean Jakarta (ABJ).
Lebih lanjut ia mengatakan ada empat proyek yang akan dilaksanakan, yakni Hilir Jatiluhur, Hilir Waduk Karian, Instalasi Pengolahan Air (IPA) Buaran 3, dan Hilir Kali Buaran 3. Jika tidak ada kendala, proyek tersebut akan selesai pada April 2023.
Selim mengatakan, masa konstruksi tahap pertama akan berlangsung selama 2 tahun dan ditargetkan dapat menyediakan hingga 350.000 saluran rumah (SR). Total panjang SR mencapai 250.000 km.
“Total sambungannya 1 juta 90 ribu (SR), ini tahap pertama 350.000 dalam 2 tahun. Nanti akan bertambah lagi dalam 5 tahun. Total pembiayaannya 26 triliun rupiah,” jelasnya.
Sebagai tambahan info viral ini, penandatanganan ini dilakukan oleh PT Air Bersih Jakarta (ABJ) bersama dengan BCA, OCBC Bank, OCBC NISP, Bank BTN, BTPN, SMi, Kb Bukopin, dan China Construction Bank (CCB) Indonesia.
You must be logged in to post a comment.