Agen Travel Bawa Kabur Rp400 Juta
Berita Viral: Sebanyak 350 siswa SMAN 21 di Kota Bandung gagal berangkat ke Yogyakarta usai agen travel bawa kabur Rp400 juta. Dana kegiatan diduga dibawa kabur oleh pihak agen travel berinisial GTI.
Ketua OSIS SMAN 21 Bandung Fazha Radistya Gibran mengatakan, siswa kelas 11 itu sudah merencanakan field trip ke Yogyakarta dua bulan lalu. Field trip dijadwalkan berlangsung mulai Rabu (24/5) hingga Jumat (26/5).
“Tiba-tiba kemarin kita dapat kabar kalau acara ini bakal di-reschedule,” ujarnya ditemui di kantor travel GTI di Jalan Moch Iskat, Rabu (24/5).
Dia mengaku tidak mengetahui alasan penundaan field trip tersebut. Namun, setelah dilakukan rapat antara orang tua dan sekolah, diketahui bahwa dana karya wisata diduga dibawa kabur travel senilai Rp 400 juta.
“Kita dapat kabar kalau misalkan uang yang kita sudah setorkan ke pihak travel itu dibawa kabur nilainya sebesar Rp 400 juta,” katanya.
Fazha mengatakan field trip ke Yogyakarta bersifat wajib karena terkait dengan proyek penulisan yang akan dikerjakan saat kelas 12 nanti dan menjadi penilaian. Peristiwa tersebut telah dilaporkan ke kepolisian dan petugas tengah mengejar dan menangkap pelaku.

Kantor Agen Kosong Usai Didatangi
“Ada sekitar 350 lebih siswa yang ikut ke Yogya karena itu diwajibkan sekolah. Kebanyakan sudah membayar lunas makanya totalnya digitnya sampai Rp 400 juta. Per orang Rp 1,3 juta,” katanya.
Ia terus terang mengatakan pihak sekolah mendapat informasi perpanjangan field trip pada Selasa (23/5) malam. Namun, surat ke pihak sekolah tidak memberikan alasan penundaan field trip tersebut.
“Dalam surat tadi disampaikan oleh pihak sekolah sama kepala sekolah kalau uangnya dibawa kabur,” katanya.
Detik-Detik Diduga Babi Ngepet Mondar-mandir Depan Rumah Warga
Satuviral
Ia bersama beberapa temannya berinisiatif mengunjungi kantor GTI di Jalan Moch Iskat. Namun, saat tiba di lokasi, mereka mendapati kantor tersebut kosong. “Agak kaget (sepi). Ya, berarti kita beneran ditipu dan uang sudah dibawa kabur,” ujar dia.
Berita viral menyebut, sebelum kejadian itu, ia mengaku sekolahnya berlangganan layanan GTI setiap kali melakukan karyawisata. Meskipun ada penundaan pada saat itu, para siswa masih bisa pergi.
Faza mengaku pihak sekolah sudah menghubungi pihak tour namun tidak dapat terhubung. “Gak bisa dikontak. Kita juga udah kontak ke travel lewat Instagram travel, cuma gak aktif,” katanya.
You must be logged in to post a comment.