Air Tertua di Bumi
Info Viral: Ahli geologi Profesor Barbara Sherwood Loral telah membuat penemuan yang luar biasa, yaitu air tertua di bumi. Dia dan timnya menemukan air pada kedalaman sekitar 3 kilometer (1,8 mil), dan tes menunjukkan air berusia antara 1,5 miliar dan 2,64 miliar tahun.
Dikatakan sebagai air tertua yang pernah ditemukan di Bumi. Menariknya, air tidak hanya mengendap di genangan air, tetapi juga mengalir deras dengan kecepatan liter per menit, lapor IFL Science, Jumat (23/6).
“Ketika orang berpikir tentang air ini, mereka mengira itu hanya sejumlah kecil air yang terperangkap di bebatuan. Tapi itu mengalir dengan kecepatan liter per menit. Volume air jauh lebih besar dari yang dibayangkan orang,” ungkap Barbara.

Dengan melihat sulfat di dalam air, Barbara dan timnya dapat melihat tanda-tanda kehidupan.
Mereka juga menyimpulkan bahwa air yang mereka temukan mengandung unsur tertentu yang hanya dapat diproduksi oleh mikroorganisme.
Info viral menyebut, kandungan ini disebut harus diproduksi dalam skala waktu yang sangat lama.
Mikroba yang menghasilkan penanda ini tidak dapat dilakukan dalam semalam, kata Barbara, harus mengindikasi bahwa organisme sudah ada dalam cairan ini pada skala waktu geologis.
“Sulfat dalam air purba ini bukanlah sulfat modern dari air permukaan yang mengalir ke bawah. Apa yang kami temukan adalah bahwa sulfat, seperti hidrogen, sebenarnya diproduksi di tempat melalui reaksi antara air dan batu. Artinya, reaksi akan terjadi secara alami dan bertahan miliaran tahun,” jelasnya.
Barbara juga mengaku pernah mencicipi air berumur miliaran tahun dan menyebutnya sebagai rasa yang unik. Air tertua di bumi berusia lebih dari 2 miliar tahun ini rasanya sangat asin dan pahit, katanya.
“Sangat asin dan pahit. Jauh lebih asin daripada air laut,” tandasnya.
You must be logged in to post a comment.