Jam Masuk Anak Sekolah
Info Viral: Siswa SMA dan anak sekolah sederajat di Nusa Tenggara Timur diwajibkan masuk sekolah lebih awal.
Hal ini dikarenakan waktu masuk mereka bukan lagi pukul 07.00 WITA melainkan pukul 05.00 WITA.
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengeluarkan aturan masuk pada pukul 05.00 WITA. Hal ini juga kontroversial karena pukul 05.00 WITA dianggap terlalu dini.
Lantas, kapan waktu terbaik bagi anak untuk bersekolah?
Kebijakan Siswa Masuk Sekolah Jam 05.00 Berpotensi Rusak Mental Siswa
Satuviral
Mengganggu Kebutuhan Tidur
Psikolog pendidikan Rizza Utami Purbasari mengatakan pukul 08.00-09.00 waktu setempat merupakan waktu awal pagi yang ideal bagi anak usia sekolah.
“Idealnya jam 8 sampai jam 9 pagi, kuncinya paling lambat jam 8.30,” ujarnya, Rabu (1/3).
Alasannya jika sekolah terlalu pagi, artinya anak-anak bangun pagi. Bisa jadi kebutuhan tidur anak Anda terganggu, karena masih banyak aktivitas yang harus dilakukan di malam hari.
Info viral mengabarkan, sekolah harus fokus tidak hanya pada kapan mereka mulai bersekolah, tetapi juga pada berapa lama waktu yang dibutuhkan seorang anak untuk berangkat dan siap untuk sekolah.
“Misalnya anak datang jam 8.30, dia tidak masuk sekolah jam itu, tapi lebih awal. Bayangkan mereka yang harus masuk jam 5 pagi, kapan berangkat, kapan bangun. Mungkin, ada seseorang di jam 3 pagi bangunnya,” katanya.

Waktu yang Ideal untuk Sekolah
Terlepas dari apa yang dia katakan, kebutuhan tidur seorang anak harus dipenuhi. Selain itu, berangkat ke sekolah terlalu dini juga dapat mempengaruhi kesehatan anak.
Sebelum pergi ke sekolah, anak-anak harus mandi. Mandi terlalu pagi (misalnya jam 4 pagi) tentu tidak sehat.
Sementara itu, ketika anak sekolah mulai sekolah pada pukul 08.00 atau 09.00 pagi, mereka tidak terburu-buru untuk bersiap-siap. Waktu mandi tentu saja normal.
Selain itu, tidur juga cukup terjamin. Karena anak bisa tidur jam 22.00 dan bangun jam 05.00 atau 06.00 pagi.
“Tentunya perkembangan otaknya tidak akan terganggu. Ingat, saat anak kurang tidur, kemampuan motorik, ingatan, dan perkembangan otaknya juga ikut terganggu,” ujarnya.