Dekorasi Tahun Baru Imlek
Info Viral: Perayaan Imlek identik dengan pemasangan lampion merah di tempat ibadah, pecinan, tempat umum, rumah dan tempat lainnya.
Bahkan, banyak kota yang mengadakan Festival Lampion untuk menyambut Tahun Baru Imlek. Lantas mengapa Tahun Baru Imlek identik dengan lampion merah?
Ternyata, lentera atau lampion khas Tionghoa ini bukan sekedar dekorasi Imlek, tapi juga memiliki sejarah dan arti penting bagi warga Tionghoa.
Ide Kata Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek Menyentuh Bahasa Indonesia dan Mandarin
Satuviral
Arti dan Simbol Lampion
Tedy Santibalo, sekretariat pengurus perkumpulan Boen Tek Bio, menjelaskan lampion merupakan simbol harapan bagi masyarakat Tionghoa di tahun baru.
Baik itu kesehatan, rejeki, kesuksesan, atau aspek kehidupan lainnya, lebih baik dari tahun sebelumnya.
“Tahun baru dengan harapan baru. Semoga kesejahteraan, kekayaan, kesuksesan, dan kesehatan lebih baik dari tahun sebelumnya.”

“Simbol harapan ini adalah untuk menerangi hidup kita, menggunakan lentera sebagai penerang kehidupan,” jelasnya.
Pada saat yang sama, warna merah pada lampion melambangkan kemakmuran, persatuan, dan rezeki.
“Orang Tionghoa percaya bahwa lentera memberi jalan dan menerangi rezeki bagi penggunanya,” tambahnya.
Lentera melambangkan bahwa orang Tionghoa melepaskan tahun lalu dan menyambut tahun baru dengan keberuntungan.
Sementara itu, puncak perayaan Imlek adalah Festival Lentera atau Yuan Xiao Jie.
Festival Lentera diadakan pada tanggal 15 bulan pertama Imlek, yang bertepatan dengan Cap Go Meh.
Ini Arti ‘Gong Xi Fa Cai’ yang Sebenarnya!
Satuviral
Sejarah Awal Lampion
Teddy menuturkan, keberadaan lampion dalam perayaan Imlek berawal dari Dinasti Tang (618-907 Masehi).
Saat itu, lampion digunakan sebagai dekorasi untuk memeriahkan acara tahun baru.
“Selama Dinasti Tang, lampion identik dengan perayaan Tahun Baru Imlek,” jelasnya.
Lentera biasanya digantung di depan gedung atau jalan sebagai simbol penangkal roh jahat.

Konon, lanjut Teddy, setiap malam tahun baru ada monster bernama Nian yang selalu mengganggu warga.
Keberadaan Nian ini membuat warga sangat ketakutan. Kemudian, seorang pendeta menyarankan agar selembar kertas merah ditempel di setiap rumah untuk menangkal tahun.
“Namun demikian, cara tersebut berhasil, sehingga Nian tidak lagi mengganggu warga,” jelasnya.
Biasanya, mereka menuliskan keinginan yang diisi dengan keberuntungan, kesuksesan, dan hal-hal positif lainnya di atas kertas.
Harapan-harapan positif tersebut menjadi motor penggerak kehidupan warga Tionghoa di tahun baru.
Buka terus Satu Viral biar ga ketinggalan berita terkini. Mau tahu tentang info viral, berita viral, gosip viral, atau artis viral? Semuanya lengkap disini!