Wednesday, October 4, 2023
HomeTrending ViralCurhatan Penumpang KRL Rela Resign Demi Setop Transit di Stasiun Manggarai

Viral: Curhatan Penumpang KRL Rela Resign Demi Setop Transit di Stasiun Manggarai

Merasa Stress Berdesak-desakan Penuh Sesak di Stasiun Manggarai

Berita Viral: Seorang penumpang KRL bernama Siti memutuskan untuk mengundurkan diri dari kantornya karena tak tahan harus transit kereta di stasiun Manggarai. Saat Siti masih bekerja di kantor lama, dia harus naik KRL dari Citayam ke Sudirman setiap hari dan transit di Stasiun Manggarai.

Siti pun curhat ke media sosial betapa stress dirinya harus berdesak-desakan di tangga sempit dan menunggu lift yang sering rusak. Ia juga harus mengejar waktu dan “berkelahi” dengan penumpang lain agar bisa naik kereta tepat waktu.

Viral: Video Efek Mengerikan Usai Gempa di Jayapura

Satuviral
Kepadatan Stasiun Manggarai- Satu Viral – SATUVIRAL
Kepadatan Stasiun Manggarai- Satu Viral

“Rasanya saya bisa gila kalau terus lewat Manggarai saat jam sibuk. Saya benar-benar merasa tersiksa selama perjalanan. Apalagi saat singgah di Manggarai yang sangat melelahkan, menyebalkan dan membingungkan,” kata Siti seperti ditulis Satu Viral, jumat (10/02).

Bagi Siti transit di Stasiun Manggarai seperti mimpi buruk melawan zombie. Perjalanan dari rumahnya di Citayam ke Sudirman menjadi salah satu pengalaman terburuk dalam hidupnya. Sejak pergantian stasiun transit dari Tanah Abang ke Manggarai ditetapkan, ia harus berjuang di jalan untuk tiba di kantor.

Siti bercerita kondisi stasiun Manggarai di saat waktu pulang kerja sangat kacau. Anak tangga yang sempit tak mampu menampung ramainya penumpang KRL terpaksa membuatnya berdesak-desakan saat naik. lift terkadang tidak berfungsi hingga ia harus mengejar waktu dan “berebut” untuk mencapai gerbong kereta.

- Advertisement -

Dirinya sudah mencoba segala cara agar terhindar dari stasiun Manggarai. Mulai dari turun ke stasiun Gondangdia dan menuju kantornya dengan kendaraan biasa. Tapi biayanya semakin membengkak. Pernah dia ingin turun di Kampung Bandan dari stasiun Sudirman. tapi rute itu malah membuat semakin berputar-putar dan terlalu melelahkan baginya.

Dia akhirnya berhenti kerja dan pindah kantor untuk menyingkirkan mimpi buruk itu. Siti kini berkantor di daerah Kemang yang tidak perlu melewati Stasiun Manggarai lagi.

“Saya lebih baik berhenti dari kantor dan pindah ke perusahaan di Kemang. Walaupun beda lini bisnis yang jauh,. Tapi demi kesehatan mental yang lebih baik,” katanya .

Meski sudah dua tahun tidak merasakan mimpi buruk lagi, ia berharap ada perbaikan sarana ataupun pengaturan lalu lintas penumpang kereta dari KAI Commuterline. (KRL) Jabodetabek.

Pengamat Dorong KAI Kembalikan Rute Transit ke Tanah Abang

Info Viral: Pengamat lalu lintas Deddy Herlambang mengungkapkan rasa stress yang SIti alami juga dirasakan puluhan ribu penumpang KRL Jabodetabek. Ia menyerukan dua solusi pada KAI untuk mengatasi hal itu.

Pertama adalah rute transit dikembalikan ke kondisi sebelumnya dimana Stasiun Tanah Abang menjadi stasiun transit.

Viral: Nasib Pilot Susi Air: Disandera OPM Atau Selamatkan Diri

Satuviral
Kepadatan Stasiun Manggarai- Satu Viral – SATUVIRAL
Kepadatan Stasiun Manggarai- Satu Viral

“Saran saya kembali seperti dulu. Jadi KA dari Bogor langsung ke Tanah Abang dan Sudirman. Karena orang yang berangkat kerja ke Sudirman dari Bogor lebih banyak daripada orang yang turun di kota,” jelasnya.

Ia menjelaskan 60 persen penumpang KRL berasal dari Bogor disusul dari Rangkasbitung atau Serpong. Penumpang paling sedikit dari Bekasi. Sebagian besar penumpang KRL Bogor berkantor di Sudirman dan sekitarnya.

Namun sayang, kebijakan S05 justru mengharuskan penumpang dari Bogor transit di stasiun Manggarai sebelum menuju stasiun Sudirman. Karenanya, kebijakan S05 menimbulkan polemik

Namun, jika itu tidak bisa diubah, kata dia, solusi kedua KAI perlu memperbaiki dan memperluas infrastruktur. Deddy menyoroti adanya pelebaran ruang berjalan penumpang antara lain tangga stasiun, lift, eskalator, dan perluasan ruang peron.

Pasalnya, saat ini area peron dan tangga Manggarai dinilai sangat sempit.

“Tangganya sempit. Transit ribuan orang.liftnya sering bermasalah. Sehingga menambah masalah. Tapi kalau begitu, ruang transit atau space transfernya harus nyaman dan luas,” pungkasnya.

Find us on Social Media

- Advertisement -

Popular Categories

Ads on Satuviral

- Advertisement -

Ads on Satuviral

- Advertisement -

Ads on Satuviral

- Advertisement -