Siswa SD Gantung Diri di Dapur Rumah
Info Viral: Nasib tragis menimpa seorang siswa sekolah dasar berinisial MR (11) di Pesanggaran, Banyuwangi. Siswa SD gantung diri diduga karena sering dibully oleh teman-teman di sekolah.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Senin 27 Februari 2023 sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu sepulang sekolah, ibu korban (W) merasa curiga sang anak tidak bersuara. Ibu yang sedang asyik jualan masuk ke dalam rumah dan tidak menemukan MR di dalam kamarnya.
Viral: Indonesia Peringkat Tiga ‘Fatherless’ Terbanyak di Dunia
Satuviral

Namun sang ibu kaget saat melihat tubuh MR sudah tergantung di pintu dapur. Ibu yang histeris itu segera menelpon kakak korban untuk membantunya turun. Saat itu sang kakak sedang berada di luar rumah.
Sesampainya di rumah, kakak korban membawa tiga orang temannya. Kemudian mereka menurunkan korban MR yang masih tergantung. Saat diperiksa, denyut nadi korban masih berdenyut. Mereka kemudian segera membawanya ke klinik setempat.
Namun nasib berkata lain, korban diketahui meninggal dalam perjalanan. Dari hasil pemeriksaan luar, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.
Sakit Hati karena Sering dibully
Kabid Humas Banyuwangi Agus Winarno membenarkan pihaknya sudah menerima laporan tindakan gantung diri seorang siswi SD. Polisi yang mengetahui situasi tersebut bergegas ke tempat kejadian dan melakukan penyelidikan TKP.
Dilihat dari pemeriksaan dan keterangan keluarga, korban diduga gantung diri karena sering di-bully teman-teman di sekolah. Korban adalah seorang yatim piatu dan tinggal bersama kakak dan ibunya.
Viral: Krisis Pangan di Inggris: Warga Cuma Boleh Beli Ini
SATUVIRAL

Sang ayahnya telah meninggal. Ibu korban mengaku MR sering mendapat ejekan anak yatim dari teman-temannya.
“Menurut keterangan keluarga setiap pulang ke rumah selalu menangis dan kesal karena diolok-olok anak yatim,” kata Agus Winarno, seperti ditulis Satu Viral, Sabtu (03/3/2023).
Polisi masih terus menyelidiki kasus ini dan mencari tahu apakah ada alasan lain korban nekat mengakhiri hidupnya. Penyelidikan sedikit mengalami kendala, sebab pihak keluarga tidak mengizinkan otopsi.
Menanggapi kejadian ini, Argus mengimbau masyarakat untuk mencegah perundungan verbal, fisik, dan sosial di ruang online atau di kehidupan nyata. Sebab korban bullying bisa menjadi tidak nyaman, sakit hati dan depresi. Bahkan bisa melakukan tindakan nekat seperti yang dilakukan MR.
“Selain merugikan korban bullying, tindakan bullying juga dapat merugikan diri sendiri karena dapat dikenakan hukum pidana,” kata Argus.
You must be logged in to post a comment.