Viral: Diduga Akibat Perburuan, 15 Badak Jawa Hilang dari Pantauan di Ujung Kulon

Badak Jawa Hilang dari Pantauan

Info Viral: Yayasan Auriga Nusantara melakukan kajian terhadap populasi badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon mengakibatkan sebanyak 15 badak jawa hilang dari pantauan kamera jebak dalam beberapa tahun terakhir.

“Lima belas di antaranya masih belum terdokumentasi, setidaknya hingga Agustus 2021 atau 2022,” kata peneliti Auriga Nusantara Riszki Is Hardianto dalam jumpa pers di Jakarta.

Angka yang dirilis KLHK juga berbeda dengan temuan peneliti Auriga Nusantara, kata Riszki. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengatakan ada sekitar 75 badak Jawa pada tahun 2022, dan lebih sedikit menurut penelitian Auriga.

7 dari 15 Badak Betina

Sayangnya, tujuh dari belasan badak Jawa yang belum ditemukan adalah betina, sedangkan delapan lainnya jantan. Betina yang belum ditemukan itu menjadi perhatian besar karena dikaitkan dengan upaya konservasi untuk meningkatkan populasi Badak Jawa Tunuk.

Menurutnya, 15 badak Jawa yang belum ditemukan itu tidak dipublikasikan karena diyakini masih hidup. Hipotesis ini didasarkan pada fakta bahwa tidak ada tanda-tanda kematian atau tulang yang ditemukan.

“Selama empat tahun terakhir, Balai Taman Nasional Ujung Kulon atau KLHK selalu memberikan angka populasi yang terus meningkat, meski rekaman kamera selalu lebih kecil dari rekor 2018,” katanya.

Info viral menyebut, sementara itu, Timer Manurung, Ketua Yayasan Auriga Nusantara mengatakan, data yang diperoleh berasal dari laporan pihak-pihak yang terlibat langsung dalam upaya konservasi badak jawa.

Ia menduga badak jawa sulit terekam dengan kamera jebak, atau hilang karena terus diburu. Itu karena Yayasan Auriga menemukan jebakan dan lubang yang mengarah ke mamalia besar di tengkorak badak jawa jantan bernama Samson yang mati pada 2018.