Bermula dari Video Ritual Sesat Viral
Info Viral: Warga Kabupaten Tangerang dikejutkan dengan video pendek yang memperlihatkan sekelompok orang sedang melakukan upacara di depan makam kosong. Netizen menduga kegiatan itu dilakukan oleh sebuah aliran sesat di wilayah itu. Berikut fakta-fakta munculnya dugaan aliran sesat di Tangerang.
Video viral berdurasi sepuluh detik itu memperlihatkan sekelompok orang melantunkan lantunan bahasa Arab di depan tumpukan batu bata merah yang berjejer seperti makam. Bukan hanya satu, jumlah gundukan mirip makam dalam satu ruangan ada tiga.
Viral: Mulai 26 Februari, Tiket Kereta Lebaran 2023 Sudah Bisa Dipesan
Satuviral
Disitu tampak anak-anak dan seekor anjing hitam. Setelah ditelusuri, ternyata kejadian tersebut terjadi di kawasan Desa Cibugel, Kecamatan Soka Barat, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Makam Palsu
Camat Cisoka, Encep Sahayati, membenarkan adanya kegiatan ritual yang dilakukan warganya. Pentolan grup itu diketahui bernama Aliyudin.
Agar tidak meresahkan warga, Pemerintah Kabupaten (Pemda) melalui Lurah dan jajarannya sudah membongkar gundukan tanah itu. Ternyata gundukan itu adalah makam palsu.
“Kami langsung periksa ke lokasi pada Selasa malam 14 Februari 2023. Kami melakukan pembongkaran yang juga melibatkan Abah Ali. Makam kosong,” ujarnya seperti ditulis Satu Viral, Jumat (17/02/2023).
Dilihat dari hasil pembongkaran, dipastikan makam tersebut adalah makam palsu dan merupakan makam kosong. Hanya sebuah bangunan biasa yang terlihat seperti makam.
Ketua Kelompok Aliran Sesat di Tangerang diperiksa
Encep melanjutkan pihaknya sudah melaporkan tindakan ni ke MUI dan Pemerintah Kabupaten. Ketua Kelompok aliran sesat di Tangerang tersebut sudah diperiksa oleh jajaran Pemkab Tangerang.
“Yang ber bersangkutan (Abah Ali) saat ini dalam pengawasan Muspika dan MUI,” kata Camat Encep Sahayati.
Encep menjelaskan usai video viral, rumah Aliyudin tampak kosong dan tidak ada penghuninya. PIhaknya juga memastikan sudah tidak digelar ritual seperti yang ada dalam video.
Viral: Biaya Haji 2023 Naik, Menag Akan Ubah Skema Pembayaran
satuviral

Warga Setempat Tidak Tahu Ada Ritual Sesat
Warga sekitar rumah Aliyudin, Aata Mursin (53) membenarkan rumah tempat pemujaan adalah milik Aliyudin. Menurutnya, Aliyudin dan keluarganya memang kerap menggelar Tawasulan setiap malam Jumat di rumah itu .
“Kalau ada tawasulan (berzikir) memang ada yah. Hampir setiap malam Jumat. tapi kalau ada ajaran tertentu yang dianggap sesat saya juga baru tahu,” ujarnya.
Aata melanjutkan selama ini tidak ada hal mencurigakan saat kegiatan Tawasulan. Begitu juga dengan keluarga Aliyudin yang selama ini dikenal ramah dengan warga.
“Termasuk ada replika malam di dalamnya pun warga baru tahu pas videonya viral aja,” pungkasnya.
Respon MUI Kabupaten Tangerang
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tangerang memastikan warga Cisoka yang melakukan upacara di depan makam palsu itu bukan penganut aliran sesat. Hanya saja salah kaprah saat melakukan salat atau ritual.
Dari hasil pengkajian dan investigasi di lapangan ritual yang dilakukan kelompok itu punya kekeliruan dalam melaksanakan dan mengamalkan syariat Islam.
“Pokoknya setelah ditelusuri dan diteliti memang tidak ada yang tergolong aliran sesat. Hanya saja prakteknya dan caranya yang salah. Tidak ada guru, jadi praktiknya yang salah.”ujar Sekretaris MUI Kabupaten Tangerang Nur Anan seperti ditulis Satu Viral, Jumat (17/02)
Pihaknya harus terlebih dahulu melakukan serangkaian penyelidikan terhadap dugaan keberadaan aliran sesat di Tangerang.
“Kami tidak langsung memastikan itu bid’ah karena dipelajari dulu setelah tahap penyelidikan, setelah penelitian. Tapi ternyata mereka tetap percaya, mereka tetap berpegang pada akidah, tidak ada penyimpangan dari rukun Islam dalam hal apapun,” katanya.
Pemimpin Aliran Sesat Sudah Minta Maaf
Alam melanjutkan usai ditegur Pemkab dan MUI, pemimpin aliran itu Aliyudin sudah meminta maaf dan mengakui kesalahannya. Kelompok tersebut sudah membuat surat pernyataan yang mengakui jika salah dalam memahami ajaran agama Islam.

kelompok tersebut telah berjanji tidak akan melakukan dan menyebarkan ajaran yang bertentangan dengan ajaran Islam yang benar.
“Atas kesalahannya, mereka telah mengakui kesalahannya dan mengakui kesalahannya serta meminta maaf kepada publik,” kata Alam.
Ia pun mengajak masyarakat Kabupaten Tangerang membuka diri, meluruskan ajaran yang dinilai menyimpang dan menimbulkan keresahan.
You must be logged in to post a comment.