Gunung Bawah Laut Pacitan Tidak Sengaja ditemukan
Info Viral: Gunung bawah laut baru-baru ini ditemukan di perairan selatan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Keberadaan gunung bawah laut Pacitan pertama kali ditemukan dan ditangkap Tim survei dari Pusat Pemetaan Kelautan dan Lingkungan Pantai (PKLP) Badan Informasi Geospasial (BIG). Berikut Fakta- fakta gunung bawah laut di Pacitan.
BIG mengatakan gunung ini berada di dasar laut dengan kedalaman sekitar 6.000 meter. Lokasinya terletak di perairan sekitar 260 km di selatan Kabupaten Pacitan. Tepatnya berada di perairan selatan Pacitan yang berbatasan antara Jawa Tengah dengan Jawa Timur.
Viral: Video Viral Dua Sejoli Lakukan Adegan Mesum di Ruang Ganti Mall
Satuviral

Ditemukan Saat Survey
Koordinator Pemetaan Kelautan BIG Fajar Triady Mugiarto mengatakan Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 2.200 meter, dengan puncak gunung berada pada kedalaman sekitar 3.800 meter.
Penemuan itu, lanjut Fajar bermula dari kegiatan Survei yang dilakukan oleh BIG bersama dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) pada September-November 2022 lalu.
“Kami tahun lalu melakukan survey soal Landas Kontinen Ekstensi di wilayah Selatan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Gunung bawah laut itu baru ditemukan ini berada sekitar 260 kilometer di selatan Kabupaten Pacitan” kata Fajar dalam keterangan tertulis, seperti dilansir Satu viral, Rabu (15/2/2023).
Kegiatan survei ini dilakukan untuk mendapatkan data batimetri atau topografi bawah laut. Selain itu hasilnya akan digunakan sebagai data utama penghitungan klaim luas landas kontinen ekstensi di luar mil laut.
Terbentuk dari Benturan Lempeng Bumi
Fajar menjelaskan gunung tersebut terbentuk akibat benturan lempeng Samudera Hindia-Australia. Sebab posisi Gunung bawah laut Pacitan itu terletak di tempat lempeng Indo-Australia bertabrakan.
“Lempeng Indo-Australia menyusup ke bawah Eurasia di Pulau Jawa. Akibat dorongan tersebut, beberapa bagian naik dengan cepat membentuk pegunungan,” bebernya.
Viral: Beredar Video Pilot Susi Air Disandera, Ini Pesan dari Pilot
Satuviral

Analisis itu diperoleh setelah dilakukan survei dan pemetaan oleh BIG. Proses pembentukan gunung juga memakan waktu lama.
Gunung bawah laut Pacitan ini ternyata tidak ada dalam database Gunung Api
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM.
Ancaman Gunung Bawah Laut Pacitan
Fajar belum bisa memastikan apakah gunung itu aktif atau tidak. Sebab diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui jenis gunung tersebut. Namun sejumlah pakar Gunung memperingatkan para peneliti BIG untuk waspada dan berhati-hati pada ancaman keberadaan Gunung bawah laut tersebut.
Ahli geologi ITS Dr Amin Widodo sempat memperingatkan bahwa tanah longsor, gempa di Cianjur bisa saja merupakan efek dari gunung berapi bawah laut.
Sebab gunung berapi bawah laut jika meletus dapat memicu timbulnya tsunami, gempa bumi, hingga tanah longsor. Namun menurutnya, diperlukan penelitian lebih lanjut tentang gunung tersebut.
Belum Diberi Nama
Fajar menyampaikan, pihaknya dan sejumlah lembaga terkait tengah memproses pemberian nama pada Gunung bawah laut pacitan ini. Namun Pemkab Pacitan sudah mengusulkan sejumlah nama.
Pada Maret 2023, Fajar melanjutkan akan dilaksanakan penelaahan nama rupabumi tingkat pusat. Saat ini, usulan nama gunung bawah laut yang disampaikan Pemkab Pacitan masih ditelaah.
“Diharapkan nama gunung api ini nantinya dapat masuk ke dalam Gazeter RI. Bahkan, direncanakan nama gunung bawah laut ini akan disubmit ke ranah internasional di The GEBCO Sub-Committee on Undersea Feature Names (SCUFN),” jelas Fajar.
You must be logged in to post a comment.