Pipis Berkurang Drastis
Info Sehat; Kasus gagal ginjal akut misterius kini tengah mengintai anak-anak balita. IDAI melaporkan sudah ada 131 anak di Indonesia yang terinfeksi penyakit ini. Adapun penyebabnya masih belum diketahui sampai saat ini.
Ketua Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso menjelaskan sebagian besar pasien berusia dibawah 5 tahun. Penderita gagal ginjal akut misterius ditemukan di 14 provinsi. Diantaranya seluruh pulau Jawa dan Bali, Papua, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sobat Viral, sebagai orangtua, kita perlu pahami gejala serta tindakan apa yang perlu kita lakukan untuk menangani penyakit ini. Berikut Satu Viral sajikan gejala serta penangannya.
Dr Eka menjelaskan gejala awal yang muncul dapat berupa infeksi seperti batuk-pilek. Anak akan demam, bersin- batuk-batuk dalam 1 hingga 3 hari. Dalam kondisi batuk pilek normal demam akan turun dalam 1-2 hari. Batuk pilek berkurang.
Gagal Ginjal Akut Misterius Serang 131 Anak-anak
Satuviral
Namun dalam kasus gagal ginjal akut demam terus berlanjut dan mengalami perburukan. Perburukan yang terlihat seperti diare dan muntah. Kemudian pipis anak akan berkurang intensitas maupun volumenya. Adapula sebagian kasus, urin malah tidak bisa keluar. Biasanya gejala perburukan terjadi pada hari ke tiga hingga ke lima.
“Dalam tiga sampai lima hari mendadak tidak ada urine-nya. Jadi tidak bisa buang air kecil, betul-betul hilang sama sekali buang air kecilnya. Jadi anak-anak ini hampir semuanya datang dengan keluhan tidak buang air kecil. Atau buang air kecilnya sangat sedikit,” sambungnya.
Eka melanjutkan, pada keadaan normal, anak biasa pipis 3 hingga 4 jam sekali. Volume normal urine anak sehat dalam satu hari sekitar 240 cc atau satu botol air minum. Jika kurang dari itu orangtua perlu waspada. Dirinya menambahkan pengurangan air urine dan diare biasanya membuat anak lemas, gerak berkurang dan susah makan.
“Jadi kalau sudah ada gejala demam dan pilek. Kita harus monitor pipisnya. Orangtua harus curiga ketika anak buang air kecil kurang dari lima hingga enam kali sehari,” bebernya.
Penanganan Gagal Ginjal Akut Misterius
Dokter spesialis anak Henny Adriani mewanti-wanti orangtua harus segera membawa sang anak ke faskes terdekat jika menemukan gejala-gejala diatas. Sebab penanganan yang cepat akan mencegah penyakit bertambah parah.
Henny menambahkan penanganan yang dilakukan terhadap pasien gangguan ginjal akut misterius tergantung dari kondisinya. Apabila pasien tersebut tidak memproduksi urine akan menjalani terapi obat. Hasil terapi tersebut membuat produksi urinenya ada lagi. Namun jika selesai terapi obat, urin tidak bisa keluar, maka tak perlu menjalani terapi cuci darah.
“Tetapi untuk pasien yang sudah berikan obat kemudian tetap tidak ada urine, maka kami akan lakukan cuci darah hemodialisis. Bisa juga peritoneal dialysis (cuci darah dengan mesin) atau melalui selaput perutnya dari pasien itu sendiri. Metode lain yang advanced misalnya dialisis continues. Kami juga melakukan plasma exchange atau transfusi tukar,” lanjutnya lagi.
Beruntungnya pengobatan gangguan ginjal akut ini bisa dicover BPJS. Syarat untuk pengcoveran pasien anak tersebut adalah mengikuti prosedur yang ditetapkan BPJS Kesehatan.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Prof Ghufron Mukti menjelaskan syarat pertama adalah orang tua menyerahkan keterangan sang anak terindikasi secara medis terkenal gagal ginjal yang dikeluarkan oleh Fasilitas kesehatan.
“Jadi BPJS siap untuk membayari dan menjamin untuk penyakit misterius termasuk gagal ginjal. Sepanjang ada indikasi medis. Harus ada keterangan hemodialisa dari faskes. tidak mengarang-ngarang sendiri,” tegas Mukti.
Baca terus Satu Viral agar menjadi media Berita Viral yang memberikan info viral kepada kawula muda. Setiap harinnya akan memberikan Berita Viral Terkini dan Info Viral terupdate untuk kamu.
Jangan lupa cek category Event Satu Viral karena dengan membaca artikel Satu Viral kamu bisa bergabung dengan komunitas #satucircle dan dapatkan jutaan hadiahnya.
