Sate Payudara Sapi Legendaris di Bandung
Info Viral: Sate payudara sapi di Bandung jadi salah satu kuliner legendaris yang kamu harus coba. Lokasinya tepat di Jalan Hayam Wuruk, Citarum, di belakang Gedung Gasibu.
Setiap hari sate payudara sapi atau sate jando Gasibu ini buka sejak pukul 07.00 pagi hingga sekira pukul 16.00. Sate jando Gasibu yang sebenarnya bernama “sate gendong Mbok Ayu Ngatemi” tak pernah libur dan selalu melayani pembeli tujuh hari seminggu.
Agung Gumelar, salah satu anak Mbok Ayu Ngatemi, menuturkan ibunya pernah berjualan sate jando di kompleks kantin Gedung Sate sejak tahun 1970-an.
“Kemudian ibu pindah ke trotoar belakang sini sudah lebih dari 20 tahunan,” kata Agung.

Resep Rahasia Ayam Goreng KFC Bocor, Ini Bumbu Rahasianya
Satuviral
Cita rasa sate gendong Mbok Ayu Ngatemi sangat khas seperti sate pada umumnya yakni berbumbu kacang dan dipadukan dengan lontong nan legit. Bedanya, sate Mbok Ayu memiliki sedikit aroma rujak yang segar.
Sate gendong Mbok Ayu Ngatemi memilih bagian daging jando atau bagian payudara sebagai makanan utamanya karena teksturnya yang unik, kenyal dan asin.
Lemak jando berwarna putih dan terlihat seperti lemak dari bagian tubuh sapi yang lain. Namun bedanya lemak jando saat dibakar tidak meleleh atau gosong, melainkan menjadi kenyal dan legit.
Lanjut ke sebelah…
Saking Legendarisnya Harus Antre
Lantaran kelezatannya yang tersohor itulah, calon pembeli rela antre berjam-jam dalam sebuah barisan yang rapih demi mencicipi seporsi sate hangat.
Info viral tiga varian sate yakni sate ayam, sapi dan jando. Potongan dagingnya besar-besar dan full daging minim lemak.
“Rekomendasinya dicampur, supaya tidak eneg. Sering disebut sate jando karena orang-orang sukanya bagian jandonya karena katanya kenyal-kenyal gurih,” kata Agung.
Seporsi sate campur isi 10 tusuk plus lontong dibanderol Rp30 ribu sementara sate ayam atau jando dihargai Rp25 ribu.

Dalam sehari, setidaknya 4000an tusuk sate ludes terjual. Tak perlu takut kehabisan saat mengantre karena berkotak-kotak kontainer sate yang sudah dimarinasi siap dibakar.
“Kami tidak buka cabang lagi, hanya di sini. Sekarang suka banyak yang ngaku-ngaku bernama sate Ayu juga, tapi yang sate gendong Mbok Ayu Ngatemi cuma ini.”
Umar Holik, seorang pembeli asal Depok, Jawa Barat, mengaku penasaran dengan sate bawaan Mbok Ayu Ngatemi setelah beberapa kali melihat komentar di kanal YouTube.
“Saya sudah berkali-kali ke Bandung dan melewati Citarum di sini, saya ingin mencobanya, tapi malas melihat antriannya yang panjang,” ujarnya.
Usai mencicipi sate, Omar mengatakan rasa penasarannya akhirnya terpuaskan. “Rasanya enak banget, Porsinya buat saya pas, potongan dagingnya besar-besar dan bumbunya sedap. Enggak rugi antre sejam,” katanya.
Dia menambahkan bahwa khusus untuk bagian jando, sate langsung lumer dan menebarkan rasa gurih nan kenyal saat digigit. Tak ada rasa lemak yang tersisa di mulut.
“Nanti bakal ke sini lagi sepertinya,” kata dia dengan semangat setelah menghabiskan satu setengah porsi sate jando campur.
You must be logged in to post a comment.