Fenomena Hikikomori
Info Viral: Fenomena hikikomori melanda Jepang. Sekitar 1,5 juta orang di negara itu telah menarik diri dari kehidupan sosial.
Alih-alih bersosialisasi, mereka memilih untuk hidup tertutup. Sebagian besar dari mereka mengunci diri di dalam rumah pada malam hari.
Hikikomori adalah fenomena baru, dan ramai di antara orang-orang di Negeri Matahari Terbit.
Istilah tersebut digambarkan sebagai pilihan untuk mengasingkan diri, jauh dari kehidupan normal, seperti integrasi ke dalam masyarakat.
Bentuk Isolasi Diri
Pemerintah Jepang menggambarkan hikikomori sebagai bentuk isolasi diri. Jika seseorang mengasingkan diri setidaknya selama enam bulan, mereka disebut hikikomori.
Orang-orang perumahan benar-benar menghabiskan seluruh hidup mereka di rumah. Beberapa dari mereka keluar rumah sebentar hanya untuk membeli bahan makanan.
Namun, beberapa orang tidak keluar sama sekali, bahkan mengunci diri di kamar masing-masing.
Festival Penis di Jepang: Sakral dan Penuh Makna
Satuviral
Fenomena hikikomori di Jepang bukanlah hal baru. Kata hikikomori bahkan sudah dikenal sejak tahun 1980-an.
Namun, pandemi Covid-19 membuat semakin banyak orang yang tinggal di rumah.
Sebuah survei nasional di Jepang menemukan bahwa sekitar 2 persen dari mereka yang berusia 15 hingga 64 tahun dari 12.249 responden diidentifikasi sebagai hikikomori.
Seorang juru bicara survei nasional mengatakan persentase tersebut berlaku untuk total populasi Jepang. Menurut perhitungan ini, ada 1,46 juta orang di seluruh negeri.

Lima Poin Hikikomori
Setidaknya ada lima poin utama tentang hikikomori. Berikut penjelasannya.
- Diciptakan oleh psikolog
- Sikap menjauh dari kehidupan sosial
- Menolah untuk keluar rumah
- Penyebab yang tak pasti
- Hal yang biasa di Jepang
You must be logged in to post a comment.