Game Holder Legion Go
Info Viral – Setiap perusahaan dan orang tua sepertinya akan meluncurkan komputer gaming genggam akhir-akhir ini, dan Lenovo juga turut serta bersama mereka.
Perangkat ini memiliki layar QHD Plus 8,8 inci, prosesor AMD Ryzen Z1 Extreme, dan baterai 49,2Wh (lebih besar dari ROG Ally dan Steam Deck) dan pengontrolnya bisa dilepas, cukup rapi.
Meskipun Steam Deck dari Valve cenderung menjadi produk pertama yang terlintas di benak saat membahas produk semacam itu, Legion Go sepertinya lebih seperti persilangan antara Nintendo Switch dan Asus ROG Ally.
Sebagai permulaan, Ally mulai dari $699, dan itu jelas merupakan sesuatu yang coba disamai oleh Lenovo dalam hal harga. Tapi itu juga menjalankan Windows jadul seperti Ally, dan memiliki lebih banyak kontrol yang sesuai dengan OS (terutama touchpad).
Dengan pengontrol terpasang, Legion Go sekitar setengah pon lebih berat daripada ROG Ally (dan sedikit lebih berat dari Steam Deck). Perbedaannya terlihat jelas saat Anda mengangkat perangkat terasa lebih berat.
Meskipun demikian, beberapa calon pelanggan mungkin tidak menyukai ini, terutama mereka yang membeli perangkat genggam untuk sering bepergian. Casingnya pasti terasa lebih besar daripada yang gunakan untuk membawa Switch.
Sisi positif dari ukuran ekstra ini adalah masa pakai baterai. Asus menaruh perhatian besar untuk menjaga Ally tetap kecil dan ringan, sehingga Ally memiliki baterai yang lebih kecil daripada Go.
Kamu dapat membayangkan bahwa banyak orang mungkin menganggap mengorbankan portabilitas demi masa pakai baterai ekstra adalah hal yang masuk akal (terutama mengingat betapa tidak puasnya banyak pengulas terhadap masa pakai baterai Ally).
Sayangnya, perwakilan Lenovo enggan memberikan perkiraan masa pakai baterai selama acara demo, dengan alasan bahwa mereka tidak memiliki cukup waktu untuk mengujinya, namun meyakinkan bahwa mereka akan memberikannya sebelum peluncuran.
Dari segi spesifikasi lainnya, resolusi layarnya 2560×1600 dan refresh rate 144Hz. Di dalamnya terdapat RAM LPDDR5X 16GB dan penyimpanan hingga 1TB. Portnya mencakup jack audio kombo 3,5mm, USB-Type C (USB 4.0, DisplayPort 1.4, Power Delivery 3.0), dan pembaca kartu microSD, ditambah tambahan USB Type-C di bagian bawah (spesifikasi yang sama seperti sebelumnya).
Kamu hanya dapat mencoba beberapa permainan yang ada. Game seperti PowerWash Simulator, Quake II, Evil West, dan A Short Hike tersedia.
Semua game ini berjalan pada 15W secara default, mungkin standar pada perangkat ini.
Lenovo menekankan di area demo bahwa versi Legion yang dimainkan belum final, dan masih banyak lagi terutama peluncur Lenovo, yang tidak benar-benar berfungsi selama demo, dan versi dalam game.
overlay, yang Belum berjalan akan dipoles sebelum dirilis (harus selesai dalam waktu kurang dari dua bulan, sebagai pengingat).
Layar Legion Go 8,8 inci terasa jauh lebih besar daripada layar 7 inci di Switch. Pengontrolnya pas dengan braket kecil yang disertakan dengan model ini, dan Anda benar-benar merasa seperti sedang menggunakan joystick.
Kamu pasti akan memilihnya daripada joystick (dan tombolnya lebih nyaman untuk ditekan).
Di berbagai game kontrolnya sangat responsif, dan gamenya sendiri berjalan lancar tanpa ada hang atau suara kipas yang berlebihan.
Namun, masih menemui kendala besar, banyak game yang dicoba sepertinya tidak menyadari bahwa game tersebut dijalankan pada perangkat genggam.
Pada titik tertentu di beberapa game diminta untuk menekan “Escape”, sebuah tombol yang tidak dimiliki Legion Go. Setelah coba-coba, perwakilan Lenovo memutuskan perlu menekan B.
Satu permainan terus meminta untuk menekan B0. Mungkin itu semacam tombol joystick dan akhirnya mengetahui bahwa itu adalah A di Legion Go. Hal ini terjadi baik saat pengontrol dicolokkan maupun saat berada dalam mode joystick.
You must be logged in to post a comment.