Hanya Sampai Pukul 12 Malam
Info Viral – Penyelenggaraan konser di Tanah Air saat ini tengah menjadi perhatian publik, karena kemarin ada beberapa kasus yang merugikan penonton. Karena itu, pemerintah daerah dan polisi memperkenalkan peraturan baru.
Peraturan tersebut berupa pengurangan kapasitas hingga 70% dan jadwal konser hanya bisa dilaksanakan hingga pukul 12 malam.
Terkait hal tersebut, Anas Alimi salah satu promotor konser Indonesia turut angkat bicara. Anas Alimi mengatakan aturan itu dibuat sesuai dengan hak masing-masing kepala daerah.
Info Viral: Tiket Konser BLACKPINK Resmi di Jual, Calo Beraksi di Twitter
Satuviral
“Ini benar-benar hak setiap kepala daerah,” kata Anas Alimi, Kamis (18/11/2022).
Meski begitu, Anas Alimi sebagai promotor merasa mengalami kerugian. Menurutnya, 70% kapasitas bisnis industri musik cukup berisiko. “Tapi dari segi komersial, kapasitas 70% agak riskan,” lanjut Anas Alimi.
Memang beberapa kejadian tidak mengenakkan terjadi di festival film kemarin sangat meresahkan publik. Misalnya, konser Berdendang Bergoyang yang digelar di Senayan, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu melebihi kapasitas.
Ada juga konser boyband asal Korea NCT 127 di Tangerang beberapa waktu lalu yang harus dibatalkan karena ricuh di lokasi. Beberapa penonton pingsan dan terluka.
Sementara itu, Emir Vayuddin, Sekretaris Jenderal Asosiasi Promosi Musik Indonesia (APMI), menjelaskan bahwa polisi di sejumlah daerah berencana untuk mengeluarkan peraturan baru, yaitu acara tidak diadakan di tempat terbuka, bahkan mereka harus berakhir pada pukul 6 sore.
Info Viral: Fans Ngebet Nonton, Tiket Konser Sheila on 7 Ludes Hitungan Menit
Satuviral
“Kami mendapat keluhan (dari promotor lain) bahwa mereka telah terpengaruh, bahwa acara tidak boleh diadakan di luar, jadi harus di dalam ruangan, dan ada aturan bahwa acara tidak boleh lebih dari jam 6,” katanya.
Ini Konser yang Terancam Batal
Ia mencontohkan konser yang terdampak, antara lain konser Dewa yang dibatalkan, Sound Fest Bekasi 2022, dan Pasar Kaget jilid 3 Senayan, yang terkendala perizinan. Hingga event-event seperti Djakarta Warehouse Project, Soundrenaline dan Heads In The Clouds mungkin juga akan terancam gagal.
“Masalah di luar ini sangat besar dan tugas kami adalah mengklarifikasi. Masalah paling gila adalah tidak ada acara yang bisa berlangsung sebelum Desember 2022, mungkin baru boleh lagi di 2023. Jika semua acara tidak diizinkan, kami akan kehilangan tiga besar Soundrenalind, Heads In The Clouds dan DWP,” jelasnya.
Saat ini, pihak asosiasi masih terus mencari izin konser yang belum bisa dikeluarkan dengan berkoordinasi dengan regulator dan mengatur tata cara penyelenggaraan acara.
“Sebenarnya kami ingin bekerja sama dengan institusi untuk mengembangkan standar, harus dimulai dari persiapan dan pelaksanaannya,” kata Dewi Gontha, Kepala Perencanaan dan Investasi APMI.
Satu Viral, bikin kamu jadi paling update soal berita viral, gosip viral, artis viral dan berita terkini. Yuk ikutin terus Satu Viral.
You must be logged in to post a comment.