3 Petinggi Polisi Sudah dicopot
Berita Terkini; Kasus kematian Brigadir J makin memanas. Kapolri Jenderal Listyo Sigit menonaktifkan dua petinggi di kepolisian. Keduanya adalah Kapolres Jakarta Selatan Komisaris Besar Budhi Herdi Susianto dan Kepala Biro Pengamanan Internal Brigadir Jenderal Hendra Kurniawan.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Inspektur Jenderal Polisi Dedi Prasetyo menjelaskan keduanya dicopot dari jabatan terhitung sejak Rabu 20 Juli 2022.
Penonaktifan dilakukan dalam rangka menjaga objektivitas dan transparansi tim khusus. Tim ini tengah bekerja mengungkap kasus penembakan di rumah Irjen Ferdy Sambo.
“Yang pertama timsus terus bekerja. Dalam rangka menjaga objektivitas, transparansi, independensi. Tim harus betul-betul menjaga marwah itu sesuai dengan komitmen Bapak Kapolri,” ujar Dedi Prasetyo dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (21/7/2022).

Rara Pawang Hujan Ramal Brigadir J Meninggal Kena Santet
Satuviral
Dedi mengatakan Kapolri menekankan Timsus ini harus bekerja secara profesional dengan pembuktian secara ilmiah.
“Ini merupakan suatu keharusan. Oleh karenanya, untuk menjaga objektivitas, transparansi, dan akuntabilitas, pada malam hari ini Bapak Kapolri memutuskan untuk menonaktifkan dua orang,” kata Dedi.
Dedi melanjutkan pengganti Irjen Budhi akan ditentukan oleh Kapolda Metro Jaya. Sementara pengganti Hendra Kurniawan tidak dijelaskan lebih lanjut oleh Dedi.
Timsus Bakal Otopsi Ulang Jenazah & Cek CCTV
Sebelumnya Kapolri sudah mencopot Kadiv Humas Propam Irjen Ferdy Sambodo. Dedi melanjutkan tim khusus akan melakukkan autopsi ulang jenazah Brigadir J. Selain itu, Timsus juga sudah menemukan rekaman CCTV.
“Kita sudah menemukan CCTV dan bisa mengungkap jelas tentang konstruksi jelas kasus ini. CCTV ini sedang didalami timsus. Dan nanti akan dibuka apabila serangkaian proses telah dilakukan,” pungkasnya.
Kasus tewasnya Brigadir Yosua Hutabarat (J) yang ditembak oleh Bharada E penuh kejanggalan. Keluarga Brigadir J menemukan banyak luka lebam serta sayatan di beberapa tubuh korban.

Saling Tembak Antar Polisi, Diduga Dipicu Aksi Pelecehan Seksual
Satuviral
Salah satunya di dekat mulut korban. Selain itu salah satu jari Brigadir J putus. Kuku dan kulit di salah satu jari kelingking lainnya juga tampak terkelupas.
Keanehan juga terjadi saat keluarga korban dilarang membuka peti dan melihat jenazah Brigadir J. Pelarangan itu dilakukan oleh Kepala Biro Pengamanan Internal Brigadir Jenderal Hendra Kurniawan.
Brigjen Hendra yang saat itu membawa peti jenazah meminta sambil membentak keluarga Brigadir J agar tidak membuka peti jenazah. Keluarga pun sudah melaporkan kejanggalan ini melalui kuasa hukum ke kepolisian.
Baca terus Satu Viral agar menjadi media Berita Viral yang memberikan info viral kepada kawula muda. Setiap harinnya akan memberikan Berita Viral Terkini dan Info Viral terupdate untuk kamu.
Jangan lupa cek category Event Satu Viral karena dengan membaca artikel Satu Viral kamu bisa bergabung dengan komunitas #satucircle dan dapatkan jutaan hadiahnya.