Selingkuh Sudah Ada dari Zaman Dahulu
Info Viral: Survei aplikasi kencan mengungkapkan bahwa 50% orang Thailand pernah selingkuh, 40% orang Indonesia pernah selingkuh, 30% orang Singapura pernah selingkuh.
Indonesia menempati urutan kedua setelah Thailand yang memiliki jumlah kasus perselingkuhan tertinggi di Asia Tenggara.
Kasus perselingkuhan sepertinya juga sering terjadi hingga saat ini, bahkan dialami oleh beberapa public figure dan content creator. Lalu kenapa orang bisa selingkuh dari pasangannya?
Ternyata perselingkuhan sudah ada sejak jaman dulu. Sebutannya bukan selingkuh, tapi enggak monogami. Mengapa? Karena dulu pembagian kerja manusia hanya ada dua (berdasarkan gender) yaitu laki-laki sebagai pemburu dan perempuan sebagai pengumpul.
Saat itu, pekerjaan laki-laki sangat berat dan mematikan, dan pekerjaan perempuan adalah mengasuh anak.

Sering Mengupil Bisa Sebabkan Demensia
Satuviral
Nah, karena tingkat kelangsungan hidup mereka rendah saat itu, pria biasanya memiliki lebih dari satu pasangan atau monogami. Alasannya sederhana, mereka membutuhkan banyak keturunan untuk terus berburu agar bisa bertahan hidup.
Bahkan, kondisi ini juga bertahan di zaman Yunani, dimulai sebagai kebutuhan memperbanyak keturunan, tetapi berkembang menjadi kepuasan pribadi.
Hubungan Monogami Jauh dari Kata Cinta dan Komitmen
Secara biologis, pria memproduksi sel sperma setiap saat, sedangkan wanita hanya memproduksi sel telur sebulan sekali. Dengan penjelasan info viral ini, wanita lebih cenderung memilih eksklusivitas karena hanya bisa memproduksi sebulan sekali.
Jadi jika sel telur menghasilkan bayi, berarti ibu dan bayinya berhubungan langsung secara genetik, tetapi tidak demikian halnya dengan laki-laki yang perlu diperiksa DNA-nya terlebih dahulu. Maka jangan heran jika hubungan monogami muncul karena wanita membutuhkan rasa aman dan pria seringkali membutuhkan pasangan seksual.
Secara kasar, ada ‘pertukaran’ kebutuhan di sana. Buktinya, pada zaman kerajaan, monogami muncul karena kepentingan bisnis, strategi kekuatan regional di wilayah kerajaan bersatu, dan suksesi oleh keturunan.
Kenapa Kita Kecewa kalau Pasangan Kita Selingkuh?
Perasaan ini muncul karena ekspektasi kita terhadap pasangan kita mungkin terlalu tinggi. Misalnya, kita tahu pasangan kita adalah orang yang tidak tahu apa-apa tentang lawan jenis.
Nah, saat pasangan kita selingkuh, sebenarnya kita kecewa karena kenyataannya tidak seperti yang kita harapkan. Bisa juga karena kita memahami hubungan monogami secara berbeda dengan pasangan kita. Jangan salah paham, perbedaan pemahaman hubungan bisa menimbulkan konflik dalam hubungan kita nantinya.
You must be logged in to post a comment.