Wednesday, March 22, 2023
- Advertisement -
HomeTrending ViralKim Jong-un Paksa Warganya Ubah Nama Jadi Lebih Nasionalis

Viral: Kim Jong-un Paksa Warganya Ubah Nama Jadi Lebih Nasionalis

Ubah Nama Seperti Bom, Senjata, Perang

Info Viral: Pemerintah Rezim Kim Jong-Un paksa warga mengubah nama mereka menjadi lebih patriot atau nasionalis. Pemaksaan ini dilakukan dengan dalih melestarikan ideologi negara.

Radio Free Asia melaporkan pihak berwenang Korea Utara meminta warga mengubah akhiran namanya menjadi lebih ideologis. Tak hanya itu, nama anak-anak juga diminta untuk diganti jika dinilai kurang “revolusioner”.

Viral: Korut Eksekusi Mati 2 Remaja Gara-gara Nonton Drama Korea

Satuviral
Berita Viral SatuViral – SATUVIRAL
Kim Jong Un Paksa Ubah Nama

“Perintah otoritas kehakiman sudah terus mengumumkan untuk segera mengganti nama anti-sosialis,” kata penduduk Hamgyong Utara yang tak ingin disebut namanya seperti ditulis Satu Viral di Jakarta, Selasa (06/12)

Mereka yang tidak memiliki konsonan akhir akan diberi waktu hingga akhir tahun untuk menambahkan nama. Tujuannya untuk “memenuhi kriteria revolusioner.

Kim Jong-Un Paksa Ubah Nama Anak

Sumber lain juga mengatakan pejabat disana menginstruksikan orang dewasa untuk mengganti nama mereka jika mereka menganggapnya terlalu ringan dan lembut.

Mereka yang tidak memiliki konsonan akhir juga diminta mengganti nama karena dianggap “anti sosialis”.

Viral: Korut Kirim Rudal Ke Jepang, Pertanda Perang?

Satuviral
Berita Viral SatuViral – SATUVIRAL
Kim Jong Un Paksa Ubah Nama

Perubahan nama terjadi setelah Korea Utara menemukan bahwa banyak warganya menggunakan nama yang sama dengan Korea Selatan. Korsel merupakan musuh bebuyutan Korea Utara. Pemerintah menganggap nama seperti itu menunjukkan sikap anti sosialis dan anti nasionalis.

Pihak berwenang bahkan tidak ragu untuk mendenda siapa pun yang tidak menggunakan nama yang patrioitis.

“Pemerintah mengkritik generasi keluarga karena menamai anak-anak mereka dengan campuran nama Cina, Jepang, dan Korea. Bukan nama Korea Utara,” kata sumber kedua.

Meski begitu, belum jelas apakah pemerintah serius mendenda warga yang menolak mengganti nama. Aturan itu sendiri telah banyak ditentang oleh orang tua. Mereka dengan sinis mempertanyakan apakah seseorang harus tinggal di Korea Utara dengan nama kuno seperti Yong Chol, Man Bok atau Sun Hui.

Warga melihat perintah tersebut sebagai bukti dari “tirani kolektivisme yang dipaksakan”.
Mereka tidak bisa berhenti berpikir karena tidak memiliki kebebasan untuk memberi nama pada diri mereka sendiri.

“[Akankah pihak berwenang memaksa orang tua untuk menamai anak-anak mereka] untuk mencerminkan era kelaparan dan penindasan saat ini?” kata sumber lain.

“Bagaimana mungkin manusia tidak menyebut diri mereka sendiri? Apakah kita benar-benar bagian dari mesin dan sapi?” kata sumber kedua.

Di masa lalu, orang Korea Utara didesak untuk memberi anak mereka nama patriotik dengan makna ideologis dan bahkan militeristik. Nama-nama itu seperti Chung Sim (kesetiaan), Chong Il (senjata), Pok Il (bom), atau Ui Song (satelit).

Namun beberapa tahun belakangan ini, warga mulai memberi anak mereka nama yang lebih lembut dan mudah diucapkan seperti Ari (sayang), Sura (cangkang keong), dan Sumi (super cantik).

Nama-nama ini diciptakan mengikuti tren nama yang diakhiri dengan vokal lembut seperti bahasa Korea. Pemerintah Korea Utara juga tidak terima karena nama-nama seperti Korea Selatan dianggap menunjukkan sikap anti sosialis.

Ga mau ketinggalan berita? Baca terus Satu Viral Sob. Kamu bisa update informasi berita viral, gosip viral, artis viral indonesia dan berita terkini.

Advertisement

Find us on Social Media

- Advertisement -

Popular Categories

Ads on Satuviral

- Advertisement -

Ads on Satuviral

- Advertisement -

Ads on Satuviral

- Advertisement -