Terkejut Lihat Kondisi Jenazah Yosua
Info Viral: Sopir ambulans yang membawa jasad Brigadir Yosua, Ahmad Syahrul Ramadhan mengungkapkan sejumlah keanehan selama proses evakuasi ke rumah sakit. Dirinya mendapat sejumlah firasat ga enak selama menjemput dan mengantarkan jasad Yosua ke RS Polri di Kramat Jati. Syahrul pun membongkar semua kronologi peristiwa secara blak-blakkan.
Pengakuan itu ia beberkan dalam persidangan saat menjadi saksi di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, yang digelar Senin (07/11). Awalnya Syahrul menerima telepon dari call center kantornya pada tanggal 8 Juli 2022 untuk melakukan evakuasi di sekitaran Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Ketika sudah di RS Siloam Duren Tiga, ada orang tak dikenal mengetok kaca mobil ambulans yang dikemudikan Syahrul. Orang itu kemudian mengarahkan Syahrul menuju kediaman Sambo tempat kejadian pembunuhan berlangsung.
Keanehan pertama muncul karena saat tiba di rumah Sambo, ia terkejut melihat jenazah Yosua masih berlumuran darah masih menggunakan kemeja putih. Awalnya ia mengira menjemput orang sakit lantaran tidak ada perintah menjemput jenazah.
“’Mas, minta tolong evakuasi.’ Saya bilang yang sakit di mana pak? katanya ‘ikutin aja’. Saya jalan melewati police line. Habis itu ada tangga, di samping tangga itu saya terkejut ada jenazah,” ucap Syahrul saat persidangan ditulis Satu Viral, Rabu (09/11/2022).
Info Viral: Hadapi Ortu Yosua, Ferdy Sambo dan Putri Chandrawati Berpelukan
Satuviral
Syahrul kemudian diminta tolong untuk mengecek nadi Yosua. Ia lalu mengecek nadi di leher, dan tangan. Saat itulah ia melihat dada kiri Yosua bolong akibat luka tembak.
“Memegang denyut nadi, tangan saudara diselimuti darah?” tanya hakim.
“Pakai sarung tangan karet Yang Mulia. Lalu, saya cek nadinya dan saya bilang sudah enggak ada nadinya. Saya bilang izin pak sudah tidak ada,” tutur Syahrul.
“Lalu dibilang ‘pasti mas?’ Pasti pak. Lalu, dicek kembali sama bapak-bapak di lokasi lalu ‘ya sudah mas minta tolong dibantu evakuasi’. Terus saya bilang izin pak saya ambil kantong jenazah,” sambungnya.
Rekam Perjalanan ke RS Polri
Ia dan salah satu polisi yang tak dikenal kemudian membawa jenazah itu ke RS Polri. Mobil ambulans itu dikawal provos. Selama perjalanan keanehan kedua muncul. Dirinya dilarang menyalakan lampu rotator oleh anggota Polri itu. Padahal suasana kendaraan ramai dan macet.
Karena sejumlah keanehan itu, Syahrul merasakan firasat tidak enak. Ia lantas memvideokan perjalanannya dengan ponselnya atas inisiatif pribadi.
Keanehan ketiga muncul saat ia tiba di Rumah sakit dimana jenazah Brigadir J langsung dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).. Menurut Syahrul hal itu janggal karena biasanya jenazah langsung dibawa ke kamar jenazah/forensik.
“Saya bertanya pak izin kok IGD dulu, biasanya kalau saya langsung ke kamar jenazah, forensik. Lalu dijawab ‘Oh, saya juga enggak tahu mas ikuti perintah aja.’ Oh baik,” tutur Syahrul.
Info Viral: Minta Maaf, Bharada E Terpaksa Tembak Yosua Atas Perintah Sambo
Satuviral
Tiba di dalam IGD suasana sudah ramai oleh anggota polisi. Syahrul sempat di interogasi sedikit oleh salah seorang polisi yang tak ia kenal. Sesudah itu sang polisi menyuruhnya mengantarkan jasad ke kamar jenazah.
Selesai mengantarkan, Syahrul hendak pamit pulang tapi ditahan oleh petugas. Ia pun terpaksa menunggu di dekat masjid rumah sakit hingga subuh. Selama menunggu ia tidak diizinkan keluar dari area Rumah Sakit.
Namun ia hanya diberi makanan dan minuman oleh polisi. Setelah subuh ia diperkenankan pergi. Syahrul mengaku tidak menerima bayaran lebih selain biaya mobil ambulans dan cuci mobil.
You must be logged in to post a comment.