Kotoran Manusia jadi Obat
Info Viral: Food and Drug Administration (FDA) telah menyetujui penggunaan limbah manusia yang disumbangkan untuk perawatan.
Terapi, yang disebut Rebyota, mengandung bakteri usus yang dikumpulkan dari tinja donor manusia yang sehat dan disetujui untuk mencegah infeksi bakteri yang berpotensi mengancam jiwa.
Dengan menyuntikkan cairan obat ke dalam rektum pasien melalui selang, dokter dapat membantu mengembalikan keseimbangan mikrobioma usus pasien, komunitas mikroba yang hidup di saluran pencernaan bagian bawah.
Viral: Ternyata Stres Sebabkan Sembelit, Ini Faktanya
Satuviral

Rebyota disetujui untuk digunakan pada orang berusia 18 tahun ke atas yang baru saja dirawat karena infeksi berulang Clostridium difficile, sering disebut hanya sebagai C. diff.
C. difficile dapat dengan cepat mengambil alih usus jika mikrobioma normal terganggu, misalnya karena minum antibiotik.
Orang berusia 65 tahun ke atas, mereka dengan sistem kekebalan yang lemah, dan mereka yang baru saja berada di rumah sakit atau panti jompo berada pada risiko infeksi tertinggi.
Ketika C. difficile berkembang biak di usus, bakteri mengeluarkan racun yang menyebabkan diare, sakit perut, demam, dan radang usus besar (kolitis).
Menurut FDA, terkadang infeksi dapat menyebabkan kegagalan organ atau bahkan kematian
Infeksi Berulang
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, C. difficile diperkirakan menyebabkan sekitar 500.000 infeksi di AS setiap tahun.
1 dari 6 pasien yang terinfeksi akan terinfeksi ulang dalam waktu dua hingga delapan minggu setelah pemulihan.
Viral: Darah Haid jadi Skincare di Tiktok, Emang Nggak Bahaya?
Satuviral

Infeksi berulang ini dapat diobati dengan antibiotik, tetapi obat ini tidak selalu efektif melawan strain C. difficile yang agresif dan kebal antibiotik, dan lebih jauh lagi, obat ini mengganggu mikrobioma dan terkadang memperburuk infeksi.
Untuk sampai ke akar penyebab masalah — mikrobioma usus yang tidak seimbang — dokter semakin beralih ke apa yang disebut transplantasi mikrobiota tinja.
Pemindahan Feses
Sebelumnya, dianggap sebagai pengobatan “investigasi” oleh FDA, transplantasi melibatkan pemindahan feses yang disaring donor ke usus pasien melalui kolonoskopi, enema, atau pil.
Namun, tantangan dalam menemukan dan menyaring feses berarti transplantasi belum tersebar luas dan kurangnya produk yang disetujui FDA berarti pengobatan seringkali tidak ditanggung oleh asuransi.
Update terus dengan Satu Viral. Kamu bakal tau info terbaru dan breaking news soal berita viral, gosip viral, artis viral dan berita terkini di Satu Viral.
You must be logged in to post a comment.