Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meluncurkan terobosan baru, yakni menciptakan layanan Konsultasi Virtual Otonomi Daerah (Kovi Otda) berbasis Metaverse.
Layanan Kovi Otda dirancang untuk mengekang potensi korupsi di lingkungan pemerintah daerah. Karena menurut Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik, salah satu upaya pencegahan korupsi adalah dengan membatasi ruang pertemuan tatap muka antara penyedia layanan dan penerima layanan.
Pernyataan Kemendagri Akmal Malik
“Kita launching sebuah inovasi untuk melayani Pemda seputar konsultasi otonomi daerah berbasis virtual dengan teknologi metaverse atau 3D animasi,” kata Dirjen Otonomi Daerah, Kemendagri Akmal Malik.

Sebut Persija Bohong Soal Kasusnya, Simic Siap Lapor ke FIFA
SatuViral
Dengan hadirnya layanan itu, pemerintah daerah bisa berkonsultasi dengan pemerintah pusat melalui jagat maya tanpa harus bertemu langsung.
Layanan berbasis metaverse itu bisa diakses melalui www.kovi.otda.kemendagri.go.id. Kemendagri akan memberikan akun khusus kepada pemda untuk mengakses layanan tersebut.
Nantinya, pemda berkonsultasi dengan pemerintah pusat melalui tampilan tiga dimensi. Pemda bisa berkonsultasi tanpa harus datang ke Jakarta.
“Jadi nanti Pemda akan bertemu saya dan pejabat lainnya untuk konsultasi dalam bentuk animasi 3 dimensi. Jadi kami akan bawa pemda dalam ruang animasi,” ucap Akmal kepada team Satu Viral.
Uji Coba Kovi Otda

10 Milliar! Gugatan Dilancarkan Kepada Tri Suaka & Zidan
SatuViral
Layanan itu diuji coba dan diluncurkan pada Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) ke-26, Senin (25/4). Sejumlah pejabat Kemendagri menjajal layanan tersebut menggunakan kacamata virtual reality.
Untuk menekan potensi korupsi di pemerintahan daerah, Kemendagri juga melakukan sejumlah langkah lain. Beberapa di antaranya membuat produk hukum dan memilih ASN terbaik untuk menjalankannya.
Kovi Otda Diharapkan Menekan Tingkat Korupsi
Diketahui, kasus korupsi kerap kali terjadi di lingkungan pemerintah daerah. Kasus terbaru adalah dugaan suap yang melibatkan Bupati Bogor Ade Yasin.
Ade ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di jawa Barat pada 26-27 April 2022.
Selain untuk mencegah korupsi, kehadiran Kovi Otda ini juga dipercaya dapat menjadi solusi dalam menekan penyebaran Covid-19 karena kegiatan konsultasi dan koordinasi tidak digelar secara tatap muka yang berpotensi menimbulkan penularan.
Baca terus Satu Viral agar menjadi media Berita Viral yang memberikan info viral kepada kawula muda. Setiap harinnya akan memberikan Berita Viral Terkini dan Info Viral terupdate untuk kamu.

Jangan lupa cek category event karena dengan membaca artikel Satu Viral kamu bisa bergabung dengan komunitas #satucircle dan dapatkan jutaan hadiahnya.