33 Orang Tewas Pada Pembantaian Massal di Myanmar
Info Viral: Pembantaian massal sadis terjadi di biara Buddha di desa Nam Neint, Negara Bagian Shan, Myanmar. Sebanyak Tiga puluh tiga orang tewas dalam pembantaian massal di Myanmar.
Mirisnya tiga dari jumlah tersebut adalah biksu. Pasukan Pertahanan Kebangsaan Karenny (Karenny Nationalities Defence Force/KDNF) melaporkan penembakan dilakukan oleh pemerintah militer Burma (Junta Militer) pada Sabtu (12/03).
Junta disebut menembak dan membunuh 33 orang di biara tersebut. Melansir dari AFP, Pasukan Pertahanan Pa-O (PDF) alias Tentara melaporkan bahwa 22 warga sipil tewas dalam serangan junta tersebut.
Sisanya berasal dari militer. Peristiwa penembakan itu terjadi ketika pasukan junta memasuki desa itu pada Sabtu (3 Maret)
Juru bicara junta Myanmar Zaw Min Tun mengakui bahwa beberapa warga dan milisi junta tewas dalam bentrokan di desa Nam Neint pada Sabtu akhir pekan lalu.
Viral: Dikira Bom, Bandara Berlin Heboh Gara-gara Dildo
Satuviral

Namun dia membantah bahwa pasukannya bertanggung jawab atas pembunuhan massal tersebut dan menuduh PDF berada di balik insiden tersebut.
“Beberapa penduduk desa terlihat tewas dan terluka ketika kelompok teroris melepaskan tembakan dengan keras,” kata Zaw Min Tun dalam Global New Light ditulis Satu viral, Kamis (16/03)
Zan melanjutkan, tentara hanya melawan balik tiga pemberontak dan penembakan ke penduduk desa itu tidak benar.
AFP tidak dapat memverifikasi pihak-pihak yang terlibat secara independen.
Sementara itu, foto-foto yang dibagikan oleh KNDF di Facebook memperlihatkan mayat-mayat berserakan di tanah dengan banjir darah. Beberapa di antaranya mengenakan jubah biksu.
Sejak pemerintah militer Myanmar melancarkan kudeta dua tahun lalu, negara Asia Tenggara itu terus mengalami konflik internal. Junta militer Myanmar tanpa henti menindak Pasukan Pertahanan Rakyat di sebagian besar negara.
Penduduk setempat dan media setempat juga sering memberitakan rentetan peristiwa pembunuhan dan pembakaran yang dilakukan oleh pemerintah militer.
You must be logged in to post a comment.