Penyelenggara Pernikahan Anjing Minta Maaf
Berita Viral: Pernikahan anjing JoJo dan Luna langsung memicu perhatian dan kontroversi. Pernikahan anjing di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, melibatkan adat Jawa dan dikabarkan menelan biaya hingga 200 juta rupiah.
Meski pernikahan anjing itu sempat viral di media sosial, namun banyak yang mengkritiknya, apalagi dianggap melecehkan budaya Jawa.
Menuai banyak kritikan dan kontroversi, membuat Nena dan Valen selaku pemilik anjing sekaligus mewakili penyelenggara acara meminta maaf kepada mereka yang kecewa atau bahkan terluka dengan penyelenggaraan acara tersebut.
Dalam surat permintaan maaf bahwa mereka menyesal mengadakan pernikahan anjing tersebut, yang kemudian mengundang pro dan penentang dari masyarakat. Ia mengaku reaksi masyarakat atas kejadian tersebut melebihi ekspektasinya.

“Kami sangat menyesal dan memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pegiat budaya Jawa dan seluruh masyarakat yang kurang berkenan dan merasa tersakiti dengan adanya acara ini,” jelas mereka dalam surat permintaan maaf tersebut.
Lebih lanjut, mereka menjelaskan bahwa sama sekali tidak ada niat untuk menghina atau melecehkan budaya Indonesia, khususnya budaya Jawa.
“Pertama-tama perkenalkan nama saya nena & valen selaku penyelenggara acara dan mewakili seluruh pihak yang terlibat, dengan ini kami ingin menyatakan permohonan maaf atas kegaduhan yang terjadi di masyarakat,”
“Dengan terselenggaranya acara Jojo & Luna Kami sangat menyesal & memohon maaf sebesar besarnya kepada para penggiat budaya dan adat jawa dan seluruh masyarakat Indonesia yang kurang berkenan dan tersakiti dengan acara ini,” tulis mereka.

Tidak Berniat Melecehkan
Berita viral menyebut, selain mengaku tidak berniat melecehkan, keduanya juga sangat berterima kasih karena diingatkan kembali untuk lebih mengenal budaya ini.
“Kami berjanji untuk tidak akan mengulangi lagi dan akan menjadi pembelajaran kami untuk kedepannya Kami juga memohon maaf sebesar besarnya untuk keuskupan Agung Jakarta dan seluruh umat katholik untuk berita pemberkatan hewan peliharaan yang disalah artikan masyarakat,” tulisnya lagi.
“Sebenarnya yang terjadi hanyalah pert Blessing/pemberkatan hewan yang seperti biasa dilakukan oleh gereja di tanggal 4 Oktober untuk memperingati St Fransiskus Asisi Terima kasih,” tutup pernyataan di surat tersebut.
You must be logged in to post a comment.