Friday, September 29, 2023
HomeTrending ViralLukisan Abstrak Seniman Asal Bandung Dilelang Rp14,5 Miliar

Viral: Lukisan Abstrak Seniman Asal Bandung Dilelang Rp14,5 Miliar

Lukisan Abstrak Seniman Asal Bandung

Info Viral: Nama Christine Ay Tjoe di dunia seni memang melegenda. Baru-baru ini, seniman asal Bandung, Provinsi Jawa Barat, kembali mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional saat lukisannya The Team of Red dilelang di balai lelang Sotheby’s Asia, di Singapura, Minggu, (2/7).

Tidak tanggung-tanggung, karya abstrak yang dibuat pada tahun 2013 diperkirakan bernilai antara 7,2 hingga 14,5 miliar. Disusun dengan warna merah sebagai warna utama, karya ini bahkan menjadi salah satu karya yang ditunggu-tunggu para kolektor untuk segera dilelang.

The Team of Red merupakan karya seniman asal Bandung, Ay Tjoe yang secara kuat mengekspresikan aspek-aspek intangible dari ranah pribadinya yang kompleks.

Dalam karya ini, seniman menggunakan kanvas sebagai wahana untuk fokus pada kondisi manusia yang tersaring melalui pengalaman subjektif personal.

“Dipenuhi dengan guratan merah dan jingga cerah yang mengalir di atas kanvas, komposisi The Team of Red berdenyut dengan ritme khusus yang mencerminkan spontanitas dan intensitas emosional dari pendekatan seniman,” tulis keterangan Sotheby’s.

- Advertisement -

Ritme garis yang semarak dalam gambar The Time of Red juga menampilkan satu hasrat yang kuat dari Ay Tjoe.

Bahkan sang seniman tidak mengabaikan perpaduan unik dari keterampilan artistiknya dan seringkali menunjukkan semangat yang membara untuk berbagai media yang ia gunakan.

Lukisan Abstrak Seniman Asal Bandung - Satuviral – SATUVIRAL

Dibuat 10 Tahun yang Lalu

Dibuat sepuluh tahun lalu, karya berukuran 125cm x 150cm ini juga menandai salah satu momen terpenting dalam kariernya. Menggunakan cat minyak, karya alumni ITB Bandung ini memang lebih penuh dan diekspresikan dengan palet yang lebih ekspresif dan liar.

Kurator Ganjar Gumilar mengatakan, gestur karya Ay Tjoe memang memiliki ciri khas tersendiri bila dibanding seniman segenerasinya.

Terlebih dalam konteks Boom Bandung Kontemporer 2000-an awal, yang kala itu cenderung lebih banyak menjadi ‘tekstual’ dan representatif.

Menurutnya, operasi market mengenai karya-karya Ay Tjoe juga terus berjalan. Namun, tanpa kebesaran nama dari sang seniman sepertinya tidak akan menjadi seperti sekarang.

“Ay Tjoe dengan abstraknya memang terkesan ‘melawan’ semangat postmo kala itu, tapi justru dengan gayanya ini dia bisa terus eksis dan mendapat rekognisi,” kata Ganjar yang juga satu almamater dengan sang seniman.

Find us on Social Media

- Advertisement -

Popular Categories

Ads on Satuviral

- Advertisement -

Ads on Satuviral

- Advertisement -

Ads on Satuviral

- Advertisement -