Mitos di Kawasan
Info Viral: Kawanan monyet menjadi daya tarik wisata Hutan Sangeh di Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali. Apa kamu tau kalo beberapa misteri dan mitos pun menyelimuti keberadaan objek wisata ini?
Kawasan hutan dan monyet-monyet itu ternyata disucikan oleh masyarakat setempat. Tidak ada yang berani mencelakakan atau mencelakakan monyet, karena diyakini akan membawa bencana.
Direktur Pelaksana DTW Sangeh Made Mohon mengatakan warga di luar Sangeh telah mengalami beberapa kejadian. Beberapa waktu lalu, pihaknya didatangi seseorang dan mengaku salah satu anggota keluarganya sakit dan tak kunjung sembuh.
Viral: Tempat Hits Baru yang Dicari Turis Indonesia di Thailand
Satuviral

Orang Kena Sial
Pria itu mengatakan dia diperintahkan untuk melakukan upacara di Pura Bukit Sari, sebuah kuil abad ketujuh belas dari kerajaan Mengwi di Hutan Sangeh. Hal itu dilakukan setelah seorang anggota keluarganya pernah menabrak seekor monyet hingga tewas di jalan utama lokasi wisata.
“Memang monyet di Sangeh dihormati karena bagian dari penghuni di kawasan hutan yang disucikan ini. Jadi tidak boleh melukai, apalagi sampai mati. Akan ada malapetaka menimpa mereka yang berani melukai monyet di Sangeh. Mungkin orang itu awalnya tidak tahu,” kata Mohon, Minggu (27/11/2022).
Viral: Menyusuri Sungai dengan Gondola di Little Venice Puncak
Satuviral

Setelah melakukan upacara guru piduka di Sangeh, pria tersebut memberitahu pengurus bahwa anggota keluarga yang sakit telah sembuh. “Awalnya mereka bilang bingung. Mereka tidak tahu apa yang mereka alami, tapi butuh waktu lama untuk sembuh,” lanjutnya.
Kawasan hutan Sangeh seluas 13 hektar itu menjadi tanggung jawab dan pengawasan Balai KSDA Bali. Di sana terdapat kawanan monyet jenis ekor panjang yang dapat dijumpai di tiga area. Para monyet juga terbagi dalam tiga kelompok.
Bangunan Suci
DTW Sangeh, didominasi oleh Pohon Pala Berdiri atau Dipterocarpus Trinervis. Dengan kata lain, warga tidak boleh menebang kayu sesuka hati. Jika pohon tumbang, warga hanya bisa menggunakan kayu. Meski begitu, itu hanya bisa digunakan di bangunan suci.
Dalam mitologi, babad Mengwi menceritakan keberadaan hutan dan candi Bukit Sari Sangeh. Begitu pula dengan keberadaan kebun pala ini juga terkait dengan asal usul nama Sangeh.
“Sang itu orang, Ngeh itu lihat. Mitosnya batang kayu itu berjalan beriringan ke suatu daerah tertentu, tapi karena ada yang melihat, batang kayu itu berhenti di tempat ini,” pungkasnya.
Kapan lagi dapetin berita terbaru dan viral, cuma di Satu Viral, kamu bakal tau info terbaru dan breaking news soal berita viral, gosip viral, artis viral dan berita terkini di Satu Viral.
You must be logged in to post a comment.