Modus Lowker Perusahaan Investasi
Berita Terkini; Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat laporan adanya 54 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang disekap di Kamboja. Seluruh TKI itu awalnya diiming-imingi kerja di perusahaan investasi. Sayangnya tiba di Kamboja mereka malah disekap di sebuah bangunan di daerah Sihanoukville, Kamboja
Awalnya seorang warganet dengan akun @angelinahui97 melaporkan dan mention akun Ganjar pranowo terkait adanya penyekapan tersebut. Para TKI itu disinyalir terjebak dalam sindikat perdagangan orang.
Ganjar segera menindaklanjuti dan memerintahkan Disnakertrans untuk berkoordinasi dengan KBRI Phnom Penh Kamboja.
Kopda Muslimin, Otak Penembakan Istrinya Tewas Saat Hendak Ditangkap
Satuviral
Kepolisian dan KBRI Kamboja Lacak Lokasi Penyekapan
Kepala Disnakertrans Jateng, Sakina Rosellasari mengatakan para WNI itu dijanjikan sebagai operator, call center dan bagian keuangan. Mereka diiming-imingi gaji besar. Namun saat tiba di Kamboja, mereka malah disekap di lokasi yang tidak sesuai dengan kesepakatan.
“Modus pemberangkatan secara unprosedural (jalur tidak resmi). Mereka menggunakan agency perseorangan. Jadi tiap WNI kesana pakai agensi yang berbeda,” jelas Sakina.
Dari jumlah tersebut diketahui 10 orang diantaranya adalah warga Jawa Tengah. Mirisnya lagi berdasarkan informasi yang diperoleh, para TKI terjebak dalam bisnis perdagangan orang. Mereka akan “dijual” kepada pihak dalam beberapa hari kedepan.
Pemprov Jateng bersama KBRI di Kamboja sudah mengerahkan kepolisian disana untuk melacak keberadaan ke 54 TKI itu.
Unik, Wanita ini dicium Jerapah Hingga Jatuh dari Mobil Saat Moment Lamaran
Satuviral
“KBRI Kamboja juga mengatakan bahwa pihaknya telah menerima aduan terkait dugaan penyekapan terkait WNI itu. Mereka juga sudah berkoordinasi dengan Kepolisian Kamboja untuk proses pembebasannya,” pungkas Sakina.
KBRI Kamboja membenarkan telah mendapat laporan adanya penahanan TKI. Namun laporan yang diterima TKI jumlahnya 53 orang. Pihak KBRI menjelaskan saat ini kasus penipuan rekrutmen kerja tengah marak terjadi di Kamboja.
MOdusnya adalah membuka lowongan kerja di perusahaan investasi melalui sosial media. Pada tahun 2021, KBRI Phnom Penh telah berhasil menangani dan memulangkan 119 WNI korban investasi palsu.
Namun pada tahun 2022, kasusnya semakin meningkat. Catatan KBRI hingga Juli 2022 terdapat 291 WNI menjadi korban. Sebanyak 133 diantaranya sudah berhasil dipulangkan.
Baca terus Satu Viral agar menjadi media Berita Viral yang memberikan info viral kepada kawula muda. Setiap harinnya akan memberikan Berita Viral Terkini dan Info Viral terupdate untuk kamu.
Jangan lupa cek category Event Satu Viral karena dengan membaca artikel Satu Viral kamu bisa bergabung dengan komunitas #satucircle dan dapatkan jutaan hadiahnya.