Dibiayai oleh BPJS Kesehatan dan Negara
Berita Terkini; Pemerintah menggratiskan pemberian obat gagal ginjal akut kepada para pasien. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan hal ini merupakan instruksi langsung dari Presiden Jokowi. Pembiayaan akan ditanggung pemerintah bersama BPJS Kesehatan.
Budi mengatakan seluruh obat antidotum Fomepizole injeksi untuk pengobatan pasien gagal ginjal akut sudah tiba di Indonesia. Obat ini diimpor dari Singapura dan Australia. Kemenkes sedang mendistribusikan ke seluruh rumah sakit melalui Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Nantinya, kata Budi, RSCM mendistribusikan ke rumah sakit pemerintah yang merupakan rujukan di provinsi,
“Kami akan memberikan obatnya kepada pasien AKI secara gratis. Ini kesiapan yang kami lakukan untuk menyediakan penawarnya untuk distribusikan ke seluruh rumah sakit pemerintah yang merawat pasien AKI,” katanya melalui keterangan pers di Jakarta seperti ditulis Satu Viral, Rabu (26/10/2022).
Obat Gagal Ginjal Akut Tiba di Indonesia, Segini harganya
Satuviral
Aturan Pakai Obat Gagal Ginjal Akut
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan pembiayaan pasien JKN dan BPJS maka akan ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Sementara bagi pasien tidak mampu, sepenuhnya akan dibiayai pemerintah.
“Bagi yang betul-betul tidak mampu, maka Pemda atau pemerintah pusat akan menanggung semuanya,” katanya.
Sejauh ini, sudah ada 26 vial Fomepizole telah didatangkan dari Singapura, dan 16 vial lainnya dari Australia. Selanjutnya, Kemenkes bakal mendatangkan obat serupa dari Jepang dan Amerika Serikat dengan total 200 vial.
Syahril melanjutkan obat ini sudah diberikan ke sejumlah pasien di RSCM. Setelah diberikan, sebanyak 10 dari 11 pasien mengalami perbaikan. Diantaranya pasien sudah dapat mengeluarkan air kecil atau air seni. Dan dari hasil pemeriksaan laboratorium, kadar etilen glikol dari 10 anak tersebut pun sudah tidak terdeteksi.
“Aturan pemakaian akan diberikan 5 kali suntikan. Termasuk di RSCM sudah diberikan 3 (kali), dan ada yang 4 kali. Ada perbaikan dan kita akan stop (jika sudah membaik). Jadi tidak digunakan terus menerus,” jelas dia
Selain itu, ia mengungkapkan obat tersebut dipilih lantaran siap pakai dan sudah direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan efektivitas lebih dari 90 persen menyembuhkan.
Baca terus Satu Viral agar menjadi media Berita Viral yang memberikan info viral kepada kawula muda. Setiap harinnya akan memberikan Berita Viral Terkini dan Info Viral terupdate untuk kamu.
Jangan lupa cek category Event Satu Viral karena dengan membaca artikel Satu Viral kamu bisa bergabung dengan komunitas #satucircle dan dapatkan jutaan hadiahnya.
You must be logged in to post a comment.