DNA Monyet Hijau pada Vaksin Covid-19
Info Viral: Ahli mikrobiologi dan imunologi menemukan DNA monyet hijau pada vaksin mRNA Covid-19. Selain itu, promotor virus terkait tumor ditemukan sangat berbahaya bagi manusia.
Ahli mikrobiologi Kevin McKernan mengatakan timnya menemukan kontaminasi DNA yang signifikan dalam suntikan mRNA Covid-19, termasuk promotor Simian Virus 40 (SV40).
Mantan peneliti dan ketua tim Proyek Genom Manusia MIT menyerukan penghentian segera vaksin mRNA Covid-19 karena akan menjadi bom waktu bagi kesehatan manusia di masa depan.
“SV40 telah dikaitkan dengan kanker pada manusia, termasuk mesothelioma, limfoma, dan kanker otak dan tulang,” katanya, dikutip dari Epoch Health, Selasa (13/6).

Pada 2002, Lancet menerbitkan bukti yang menghubungkan vaksin polio yang terkontaminasi SV40 dengan limfoma non-Hodgkin. Vaksin ini bertanggung jawab atas 50 persen dari 55.000 kasus limfoma non-Hodgkin.
“Tingkat kontaminasi bervariasi, tergantung pada platform yang digunakan untuk mengukurnya, tetapi tidak peduli metode mana yang digunakan, tingkat kontaminasi DNA secara signifikan lebih tinggi,” jelasnya.
Ia melanjutkan, tingkat kontaminasi DNA pada vaksin Covid-19 nMRA telah mencapai 30% di Eropa dan AS. Penemuan DNA ini memiliki kekuatan untuk mengubah genom manusia.
“Bahkan jika modifikasi genetik tidak terjadi, fakta bahwa Anda memasukkan DNA asing ke dalam sel Anda menimbulkan risiko di dalam dan dari dirinya sendiri. Ekspresi parsial dapat terjadi,” sambungnya.
Transfeksi sitoplasma juga memungkinkan manipulasi genetik, karena nukleus memecah komponen seluler dan bertukar dengan sitoplasma selama pembelahan sel.
Bagaimana virus simian (monyet) ini masuk ke populasi manusia?
Menurut almarhum Dr. Maurice Hilleman, pengembang vaksin terkemuka, Merck secara tidak sengaja melepaskan virus tersebut melalui vaksin polio mereka.
Tidak jelas kapan SV40 dikeluarkan dari vaksin polio. Waktu juga berbeda di setiap negara. Misalnya, vaksin polio yang terkontaminasi SV40 baru-baru ini digunakan di Italia pada tahun 1999.
“Pada tahun 1963, otoritas AS memutuskan untuk beralih ke monyet hijau Afrika, sebagai uji coba,” pungkasnya.
You must be logged in to post a comment.