Apa iya Aceh jadi Tempat Transit Pengungsi Rohingya?
Info Viral: Ketua Komisi I DPR Aceh, Iskandar Usman Alfarlaki meminta aparat penegak hukum dan pemerintah mengusut penyebab banyaknya pengungsi Rohingya yang tiba di Aceh.
Ia mengatakan perlu investigasi untuk memastikan Tanah Rencong tidak digunakan sebagai tempat transit ‘manusia perahu’.
Iskandar menjelaskan, pemerintah harus memberikan perlindungan kepada mereka. Namun pemerintah juga harus mengusut mengapa pengungsi Rohingya sering terjebak di Aceh.
“Apakah murni untuk pencari suaka politik atau hanya menjadikan Aceh sebagai daerah transit ke Malaysia,” kata Iskandar kepada wartawan, Rabu (28/12/22).
Label Dicopot, Tenda Pengungsi Cianjur Bocor Saat Hujan
Satuviral
Menurutnya, pengungsi Rohingya yang terdampar di Aceh kerap melarikan diri usai ditampung. Pelarian itu disebut terjadi tak lama setelah mereka berada di penampungan.
“Ini menunjukkan bahwa mereka bukan pencari suaka politik murni, dan jika mereka melarikan diri, siapa yang membantu mereka, siapa yang membawa mereka, ke mana mereka melarikan diri, ini juga harus diselidiki, harus diselidiki secara menyeluruh,” kata Iskandar.
“Apakah benar indikasi misalnya terlibat para sindikat human trafficking mereka punya agen di Aceh atau di indonesia kemudian akan di bawa melalui Sumatera Utara dan masuk kembali ke Malaysia dan di Malaysia mencari kerja. Ini juga harus dilakukan proses penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya melanjutkan.
Berulang Kali Dijadikan Daerah Transit
Dia menjelaskan, investigasi diperlukan sehingga Aceh tidak berulang kali dijadikan daerah transit oleh Rohingya. Mereka mengaku bahwa kapalnya bocor, kehabisan bahan bakar, dan sudah berbulan-bulan melaut.
“Tentunya perlu proses yang transparan, benar atau tidak, seperti kesaksian yang mereka berikan. Kami juga tidak serta merta harus mendengarkan dan mengakui apa yang mereka ceritakan, mereka tinggal di laut selama beberapa bulan, dan jadi masalah kalau hampir setiap tahun,” ujarnya.
Penuhi Kebutuhan Biologis, Pengungsi Gempa Cianjur Dirikan Tenda Sakinah
Satuviral
Menurutnya, pemerintah di Aceh tidak mungkin terus menerus menampung warga etnis Rohingya. “Sementara juga banyak kondisi ekonomi orang kita Aceh juga dibutuhkan perhatian lebih dari pemerintah,” sebutnya.
Dilaporkan dua gelombang Rohingya tinggal di Aceh selama dua hari. Gelombang pertama sebanyak 57 orang terdampar di kawasan Ladong Aceh Besar, dan gelombang pertama sebanyak 185 orang terdampar di Desa Ujung Pie, Kabupaten Pidie.
Yakin masih mau ganti platform berita? Sini aja dengan Satuviral. Biar kamu dapat info menarik dan breaking news soal berita viral, gosip viral, artis viral dan info terkini di Satu Viral.
