Perusahaan Penghasil Sampah Plastik
Info Viral: Lembaga Sungai Watch melakukan audit limbah sepanjang tahun 2022. Mereka juga merilis 10 perusahaan penghasil sampah plastik terbanyak di tahun 2022 yang mencemari lingkungan, khususnya sungai-sungai di Bali.
Dalam laporan dampak 2022 yang dipublikasikan di situs river.watch, LSM tersebut menjelaskan bahwa tujuan utama audit sampah adalah untuk mencegah sampah plastik yang dihasilkan mencemari lautan dan mencari solusi mengurangi jumlah sampah yang dibuang di sungai, khususnya di Bali.
Data perlu dikumpulkan agar bisa diketahui apakah perusahaan bertanggung jawab atas masalah tersebut.
Sebanyak 235.218 jenis limbah akan diaudit pada tahun 2022. Hasilnya, mereka identifikasi 10 perusahaan teratas yang produknya mencemari sungai dan sekitarnya, 26 persen di antaranya tidak teridentifikasi.
Jakarta Hasilkan 7.500 Ton Sampah per Hari
Satuviral
Danone
Di urutan teratas adalah Danone, yang menyumbang 10% dari total sampel limbah yang diaudit. Posisinya tidak berubah dibandingkan temuan audit tahun 2021. Jenis limbah yang paling banyak mencemari sungai adalah kemasan gelas untuk produk air mineralnya sebesar 67%, diikuti oleh botol PET sebesar 29% dan HDPE sebesar 4%.

Orang Tua
Setelah Danone, Orang Tua menempati urutan kedua dalam daftar pencemar sungai di Bali. Dibandingkan dengan hasil kajian Sungai Watch 2021, posisinya naik satu tingkat. Sampah plastik yang paling banyak mencemari sungai adalah kemasan cup sebesar 98%, diikuti oleh HDPE sebesar 1%, Tetra Pak sebesar 0,5% dan PET sebesar 0,5%.
Wings
Beberapa info viral menyebut, perusahaan ketiga yang menghasilkan limbah pencemar sungai terbanyak pada tahun 2022 adalah Wings. Jenis sampah terbanyak adalah kemasan sekali pakai, dengan 56% cangkir dan 29% sachet. Diikuti oleh 8% PET, 6% HDPE dan 1% logam.

Unilever
Unilever adalah penghasil limbah pencemaran sungai terbesar pada tahun 2022, peringkat keempat. Jenis limbah yang dihasilkan terutama 55% sachet, 37% HDPE, 4% cangkir, 4% Tetra Pak dan 2% logam. Bahkan pada tahun 2020, CEO Unilever Alan Jope mengatakan kantong kecil memiliki “peluang kecil untuk didaur ulang” dan “tidak berharga”.
Mayora Indah
Urutan kelima dalam daftar adalah Mayora Indah. Jenis sampah yang paling banyak mencemari sungai adalah botol plastik 36%, gelas 34% dan saset 30%.
You must be logged in to post a comment.