Dialog antara Freeman dan Al Muftah merupakan babak pertama dari keseluruhan panggung upacara pembukaan bertajuk “Leta ‘Arafo” atau “Mengenal satu sama lain” yang disutradarai oleh Ahmad Al Baker, pembuat film dan CEO Katara Studios.

Piala dunia dilanjutkan dengan babak kedua, Anthem of Nations, saat boneka yang mengenakan kaus dari 32 tim peserta dan bendera masing-masing menyerbu tengah lapangan di Stadion Al Bayt.

Lagu untuk upacara pembukaan putaran ketiga adalah lagu-lagu dari Piala Dunia sebelumnya, termasuk “La Copa de la Vida” yang dipopulerkan Ricky Martin sebagai lagu tema Piala Dunia 1998 Prancis dan “Waka Waka (This Time for Africa)” dipopulerkan Shakira sebagai lagu tema Piala Dunia 2010 Afrika Selatan.

Maskot-maskot Piala Dunia sebelumnya satu per satu memenuhi lapangan di Stadion Al Bayt, hingga maskot Piala Dunia Qatar 2022 La’eeb mengelilingi tampilan visual membentuk balon putih besar berkerudung.

Aksi selanjutnya mungkin merupakan penampilan pembukaan Piala Dunia 2022 yang paling dinantikan, yang melibatkan pemirsa dari seluruh dunia menonton di layar atau di perangkat masing-masing.

Jungkook, boy band asal Korea itu tampil di atas panggung dan menyanyikan “Dreamer”, salah satu lagu tema Piala Dunia 2022, bersama penyanyi Qatar Faha.

Setelah penampilan brilian Jung-kook, Freeman menyampaikan monolog lain, kali ini menekankan peran vital sepak bola dalam menjembatani bangsa-bangsa di dunia dan menyelesaikan perbedaan.

Dibawah Naungan Tenda Suku Badawi

“Ini adalah panggilan untuk membangunkan seluruh dunia. Sepak bola menyatukan orang dan bangsa. Ada harapan dan rasa hormat yang sama. Sepak bola membuat dunia menjadi tempat yang lebih besar, menyatukan bangsa karena kecintaan pada permainan,” kata Freeman.

Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, menyampaikan pidato pada upacara pembukaan, mengatakan bahwa Piala Dunia 2022 menandai pembukaan pintu Qatar untuk pertukaran kemanusiaan dan beradab.

Freeman, Tian Jungkook, Al Thani, dan Infantino semuanya mengumumkan bahwa Piala Dunia 2022 akan resmi dibuka di bawah naungan Stadion Albayt yang dibangun dengan mengacu pada tenda tradisional Badawi.

Seperti halnya interior stadion Al Bayt yang serba hitam putih seperti tenda bayt al sha’ar, jika berbicara tentang Piala Dunia 2022 di Qatar, cara pandang dunia seringkali terlalu hitam putih.

Upacara pembukaan dilakukan hampir 12 tahun setelah pendahulu Infantino, Sepp Blatter, mengumumkan bahwa Qatar telah memenangkan tawaran untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.

Blatter sejak itu dipecat pada 2015 karena keterlibatannya dalam dugaan skandal korupsi di FIFA, termasuk dugaan suap untuk mengajukan tawaran Piala Dunia 2018 dan 2022.

Penunjukan Qatar juga secara efektif memaksa Piala Dunia diadakan di musim dingin untuk pertama kalinya, karena suhu dan cuaca diperkirakan terlalu panas untuk para pemain sepak bola.