Polusi Udara Bikin Wajah Tampak Lebih Tua
Info Viral: Ternyata, dampak polusi udara tidak hanya merugikan sistem pernapasan, melainkan juga berdampak negatif pada kulit, termasuk menyebabkan penuaan dini dan penampilan wajah yang lebih tua.
Dr. Haekal Anshari, seorang ahli kesehatan yang berfokus pada seksolog dan Anti Aging, mengungkapkan bahwa polusi udara dapat mempengaruhi kesehatan kulit, termasuk dalam hal penuaan dini.
Polusi udara diketahui dapat membuat seseorang tampak lebih tua dari usia sebenarnya.
“Polusi udara dapat memicu penuaan dini. Ini tidak hanya meningkatkan risiko gangguan pada paru-paru, jantung, dan organ lainnya, tetapi juga menjadi penyebab sejumlah masalah kulit termasuk penuaan dini,” ungkap dr. Haekal Anshari dalam akun Instagramnya.
Lebih rinci lagi, dr. Haekal Anshari, yang juga menjadi tuan rumah atau pembawa acara dalam sebuah program talkshow tentang hidup sehat di salah satu stasiun televisi swasta, menjelaskan bahwa polusi udara biasanya berasal dari asap kendaraan, asap rokok, polusi dari pabrik, serta partikel-partikel kecil seperti PM (particulate matter), nitrogen dioksida (NO2), dan zat kimia seperti hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH).
Selain itu, radiasi ultraviolet (UV) juga dapat menyebabkan penuaan kulit serta munculnya bintik-bintik pigmen.
Polusi udara dianggap sebagai risiko lingkungan yang merugikan kulit manusia karena dapat menyebabkan peradangan, mengganggu kesehatan kulit, dan menyebabkan gejala penuaan seperti kerutan dan perubahan pigmen.
Lebih jauh lagi, komponen-komponen dari polusi udara berinteraksi secara sinergis dengan paparan sinar UV, yang kemudian meningkatkan dampak kerusakan pada kulit.

Dr. Haekal Anshari menjelaskan bahwa kulit bisa terpengaruh oleh polusi udara melalui dua cara, yaitu secara langsung atau melalui paparan partikel polutan ke paru-paru, yang selanjutnya dibawa oleh peredaran darah ke kulit.
Paparan polusi udara pada kulit dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kerusakan pada DNA dan protein, peningkatan kadar senyawa radikal bebas yang sangat reaktif (ROS), serta peroksidasi lipid.
Hal ini dapat menyebabkan peradangan yang mengganggu fungsi pelindung kulit, sehingga muncul gejala kulit kering, rasa gatal, pengelupasan kulit, nyeri, bintik-bintik pigmen (noda hitam), kerutan, dan dehidrasi kulit.
“Karena adanya kaitan yang kuat antara peradangan dan penuaan secara biologis, maka paparan polusi udara pada kulit sangat mungkin menyebabkan penuaan dini pada sel-sel dan mengakibatkan penuaan kulit,” tambahnya.
You must be logged in to post a comment.