Jumlah Populasi yang Terus Menyusut
Info Viral: Jumlah populasi Korea Selatan terus menurun hingga mencapai rekor terendah tahun 2022. Sementara angka kematiannya mencapai rekor tertinggi. Ini sudah terjadi selama 3 tahun berturut-turut.
“Populasi terdaftar negara mencapai 51.439.038 pada 31 Desember tahun lalu, turun 0,39 persen dari tahun sebelumnya,” kata Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan Korsel dikutip kantor berita Yonhap News Agency, Senin (16/1).
Viral: Korea Selatan Resmi Sahkan Pernikahan Homoseksual
Satu Viral
Data Statistik Jumlah Populasi Korea Selatan
Sementara itu, data Kantor Statistik Nasional Korea melaporkan pada tahun lalu ada 249.000 bayi lahir, turun 11.500 atau 4,4% dari tahun sebelumnya. Sehingga tingkat kelahiran terus menurun setiap tahunnya, dari sekitar 400.000 kelahiran pada tahun 2016 menjadi sekitar 300.000 pada tahun 2020.
Tingkat kesuburan seorang wanita juga turun 0,03 menjadi 0,78 dari tahun lalu. Padahal usia rata-rata wanita Korea Selatan melahirkan anak pertama mereka adalah 33,5 tahun, naik 0,2 tahun dari usia yang tercatat pada tahun sebelumnya.
Korea Selatan adalah satu-satunya negara OECD dengan tingkat kesuburan di bawah 1. Sedangkan Korea Selatan mencatat 372.800 kematian tahun lalu. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak peningkatan 55.100 atau 17,4% dari kematian berlebih tahun lalu.
Ada Pergeseran Demografis dan Penggunaan Dana yang Tidak Efektif
Info Viral: Para ahli mengatakan adanya alasan pergeseran demografis, seperti budaya kerja yang menuntut, upah yang stagnan, meningkatnya biaya hidup, perubahan sikap terhadap pernikahan dan kesetaraan gender, dan kekecewaan di kalangan generasi muda.
Viral: Di Korsel, Bayi Baru Lahir Dapat Tunjangan Rp11 Juta per Bulan
Satu Viral
Pemerintah Korea Selatan juga telah meluncurkan berbagai solusi seperti memperpanjang cuti hamil berbayar, bahkan menawarkan tunjangan kepada orang tua baru dan mendorong laki-laki untuk berpartisipasi dalam pengasuhan anak dan pekerjaan rumah tangga.
Namun menurut para ahli dan penduduk, yang sebenarnya dibutuhkan adalah lebih banyak dukungan sepanjang hidup untuk seorang anak, serta perubahan pada beberapa masalah sosial yang sudah ada dari dulu yaitu masyarakat Korea yang masih tidak menyukai orang tua tunggal.
