Orang-orang Malah Jarah Barang Sisaan
Info Viral: Kebakaran kawasan Pasar Sungai Durian tersebut diketahui terjadi pada Selasa (11/7) lalu. Api dengan cepat menyebar setelah video berdurasi kurang dari satu menit beredar di media sosial. Namun bukannya fokus memadamkan api, video tersebut menyoroti pemulung yang jarah barang sisaan demi memanfaatkan situasi.
Dalam video yang dibagikan oleh akun Instagram @infokapuashulu.id, beberapa pemulung terlihat sibuk menjarah, tak menghiraukan seorang perempuan yang diduga pemilik toko, yang histeris melihat barang-barangnya dijarah warga.
“Pergilah! Tolonglah! Gak punya hati ya kalian semua?!” Histeris seorang wanita diduga pemilik toko dalam video unggahan @infokapuashulu.id yang dikutip suarakalbar.id pada Senin siang.
Meski sudah diperingatkan berkali-kali, perempuan itu terdengar sedih melihat para pemulung tidak berhenti menjarah.
“Tinggalkan barangnya semua! Kalian masih kek gitu, tega kalian!” Tambah wanita tersebut berteriak.
@liputanpontianak udah terbakar ditambah dijarah lagi #trending #viral #balapliar #kuburaya #kuburayaviral #menanjakkuburaya #menanjak #pontianak #pontianakinformasi #kalbarborneo #kalbarpride #kalimantanbarat #kalbarpontianak #kotapontianak🇮🇩punyecerite #kotapontianak #fyp #motor #fypシ #fypシ゚viral #sintang #rumah #terbakar #kebakaran
♬ suara asli – Liputan Pontianak – Liputan Pontianak
Penjarah Tak Peduli Meski Diperingati
Meski begitu, pemulung tetap mengumpulkan barang-barang yang masih layak pakai dan membawanya pergi.
Video tersebut kemudian menjadi viral di Internet, menimbulkan kekhawatiran yang meluas di masyarakat, dan banyak netizen yang mengkritik perilaku para penjarah tersebut.
“Rendah sekali kualitas hidup SDM kita ya..,” tulis @rua***
“Cukup prihatin. Sudah susah, di bikin susah lagi,” tulis @yay**
“Gak ada hati dan simpati, miris,” tambah netizen lainnya.
Tindak penjarahan atau pencurian disaat terjadinya bencana diketahui dapat dikenai pidana sesuai dengan pasal 363 ayat (2) KUHP yang berbunyi
“Pencurian pada waktu ada kebakaran, letusan, banjir, gempa bumi atau gempa laut, gunung meletus, kapal karam, kapal terdampar, kecelakaan kereta api, huru hara, pemberontakan atau bahaya perang” dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama selama 7 tahun.
