Keduanya Ajudan di Rumah Irjen Sambo
Berita Terkini; Aksi saling tembak anggota Polri terjadi di rumah Kadiv Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo di Jakarta Selatan. Seorang polisi berinisial Brigadir J meninggal dunia dalam kejadian tersebut. Aksi tersebut diduga dipicu aksi pelecehan seksual.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyebutkan kronologi peristiwa bermula saat Brigadir J masuk ke rumah Irjen Sambo. Ia langsung menuju kamar istri Irjen Sambo yang berinisial P. Saat itu Irjen Sambo sedang tidak di rumah.
Brigadir J diduga melakukan pelecehan seksual pada P. P kemudian berteriak meminta tolong. Mendengar teriakan, Bharada E yang tengah berjaga di dalam rumah sontak mendatangi tempat kejadian.
Punya 4 Kaki dan Tangan, Bayi di India ini Titisan Dewi Laksmi?
Satuviral
Bharada E semula menanyakan apa yang terjadi di kamar sehingga istri pejabat Polri itu berteriak. Namun, Brigadir J malah menodongkan pistolnya dan mengeluarkan tembakan.
“Setelah dengar teriakan, itu Bharada E itu datang dari atas bertanya ‘ada apa bang?’ tapi langsung disambut dengan tembakan yang dilakukan oleh Brigadir J sebanyak 7 kali,” ucap Ramadhan.
Tembakan itu dibalas sebanyak lima kali oleh Bharada E. Terjadilah aksi tembak menembak. Beberapa tembakan Bharada E mengenai Brigadir J hingga tewas.
Siapakah Brigadir J dan Brahada E
Ramadhan menjelaskan sehari-hari Brigadir J bertugas sebagai sopir istri dari Irjen Ferdy. Ia juga merangkap sebagai penjaga keamanan sang istri.
“Brigadir J itu sopir. Jadi melakukan tugas mengamankan tapi dia sopirlah begitu,” kata Ramadhan.
Sementara pelaku penembakan merupakan seorang ajudan pengamanan yang ditugaskan untuk menjaga Kadiv Propam Irjen Sambo. Ia berinisial Bharada E.
Ramadhan melanjutkan, usai peristiwa terjadi istri Irjen Ferdy, P membenarkan Brigadir J hendak melakukan pelecehan seksual kepadanya.
Inspiratif! Anak Nelayan ini Diterima di Belasan Universitas Luar Negeri Lewat Jalur Beasiswa LPDP
Satuviral
“Itu benar. Menodongkan senjata dengan pistol ke istri Jendral (Ferdy) dan hendak melakukan pelecehan. itu benar,” kata Ramadhan.
P kemudian menelepon suaminya untuk segera kembali. Tiba di rumah Irjen Sambo segera menghubungi menghubungi Kapolres Metro Jakarta Selatan untuk melakukan penyidikan dan pendalaman di TKP. Jenazah Brigadir J segera dibawa ke rumah sakit dan dikembalikan ke keluarga.
Saat ini, Bharada E diamankan oleh Propam Polri untuk diperiksa lebih lanjut. Proses penyidikan pidana pun akan dilakukan apabila memenuhi unsur bukti permulaan cukup. Namun, hingga saat ini Polri belum membeberkan lebih lanjut mengenai status Bharada E.
Keluarga J Temukan Tanda Kematian Tak Biasa
Keluarga Brigadir J mengatakan mereka tak puas soal penjelasan Polri soal penyebab kematian J. Tante Brigadir J, Roslin mempertanyakan adanya tanda kematian tak bisa ditubuh J. Ia mengatakan pihak keluarga menemukan adanya bekas sayatan di beberapa bagian tubuh J.
“Kami enggak puas. Kalau ada adu tembak, otomatis enggak ada luka sayatan gitu kan,” kata Roslin Seperti dikutip Satuviral.
Menurutnya, luka sayat ditemukan di beberapa bagian tubuh seperti mata, hidung, bibir, hingga leher. Selain itu ia menegaskan jari Brigadir J putus akibat insiden tersebut. Hal itu dipastikan pihak keluarga setelah mengecek langsung jenazah korban.
“Terus kakinya juga ada (luka sayat) setelah kami tadi pagi periksa,” ucap dia.
Keluarga turut meminta pihak kepolisian menunjukkan rekaman CCTV di dalam rumah saat peristiwa terjadi.
Merespons hal itu, Polri mengatakan bahwa bekas luka sayat itu akibat bekas proyektil yang menyerempet kulit atau rekoset. Hal ini biasa terjadi pada korban penembakan.
Baca terus Satu Viral agar menjadi media Berita Viral yang memberikan info viral kepada kawula muda. Setiap harinnya akan memberikan Berita Viral Terkini dan Info Viral terupdate untuk kamu.
Jangan lupa cek category Event Satu Viral karena dengan membaca artikel Satu Viral kamu bisa bergabung dengan komunitas #satucircle dan dapatkan jutaan hadiahnya.
