Terinspirasi dari Anime Sword Art Online
Info Viral: Pendiri Oculus, Palmer Freeman Luckey (30 tahun) berencana membuat Headset Virtual Reality (VR) yang bisa membunuh penggunanya. Headset VR ini ditanam sejumlah alat yang bisa meledakkan kepala pemakai jika ia mati dalam game yang ia mainkan.
Luckey mengatakan alat ini akan membunuh penggunanya beneran, bukan cuma virtual di dalam game. Ide menciptakan alat pembunuh ini dia dapatkan untuk memperingati anime kesayangannya, Sword Art Online (SAO).
SAO adalah serial anime dan literatur bergenre light novel dirilis sejak 2012. Pemain diharuskan memakai headset VR bernama NerveGear dan masuk ke sebuah game bernama “Sword Art Online”.
Di situ mereka akan bertemu ilmuwan gila yang menjebak mereka di dunia virtual. Jika pemain ingin berdiri dan melepas headset lagi, mereka harus berjuang melewati 100 lantai ruang bawah tanah . Jika mereka mati di dalam game, mereka juga mati di kehidupan nyata.
Info Viral: God of War Ragnarok: Bunuh Dewa Demi Cegah Perang Hebat
Satuviral

Dia mengaku telah lama terpesona dengan dunia fiksi “Sword Art Online”, dan tertarik untuk mewujudkan ide menghubungkan kehidupan nyata dengan avatar virtual di dalam game. Dia kemudian berpikir untuk memaksimalkan taruhannya untuk menghapus batas antara virtual dan kenyataan bagi para pemain. Termasuk perasaan dibunuh oleh headset itu.
Bunuh Pemain dengan Meledakkan Kepala
Luckey memposting tentang program headset pembunuh pada 6 November. Tanggal rilis yang tepat untuk Sword Art Online disiarkan di dunia fiksi. Saat ini ia menjelaskan sudah setengah jalan dalam membuat NerveGear. Tapi dia mengatakan metode membunuhnya berbeda dengan Sword Art Online. Di SOA, NerveGear membunuh pemain dengan peluncur gelombang mikro. Dan teknologi dunia nyata saat ini tidak ada.
Akhirnya Luckey memilih memasang bahan peledak modular. Headset pembunuh buatan Luckey tampak seperti Quest Pro-nya Meta, yang terhubung ke tiga modul berbentuk piston bermuatan peledak. Piston ini terletak persis di atas layar. Peledak diarahkan langsung ke otak depan pengguna. Sehingga usai pemakai mati di dunia game, piston itu akan meledak dan langsung meluluhlantakkan kepala pengguna.
Alat itu kini masih dalam tahap penelitian dan belum ada uji coba. Sebab produk yang sudah ada sekarang masih banyak kekurangan. Seperti mampu membunuh pengguna di waktu yang salah. Itu sebabnya ia sendiri belum berani menggunakan.
Luckey adalah juga pendiri Oculus yang merupakan perusahaan headset VR. Ia menjual Headset itu ke Meta, di tahun 2014 seharga $2 miliar. Teknologi Oculus Rift inilah yang kemudian di branding ulang Zuckerberg untuk membangun Metaverse.
Dirinya seorang pengusaha di bidang pertahanan dan mendapat gelar bapak realita virtual modern. Sebelumnya Lucky sudah menciptakan alat dan teknologi nyeleneh lainnya.
Update terus informasi celebrity gosip viral tentang para artis viral indonesia dan berita viral dengan baca Satu Viral. Jangan sampai kudet ya.
You must be logged in to post a comment.