Thursday, June 1, 2023
HomeTrending Viral‘Setan’ Bernama Reflasi Sudah Mengancam Indonesia

Viral: ‘Setan’ Bernama Reflasi Sudah Mengancam Indonesia

Resiko Reflasi

Info Viral – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan kini Indonesia sedang menghadapi risiko reflasi. Reflasi merupakan keadaan di mana ekonomi masih tumbuh, namun dibarengi tingkat inflasi yang tinggi.

“Sekarang ada risiko reflasi, risiko resesi dan tingginya inflasi,” kata Perry saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (21/11/22).

Inflasi yang tinggi juga memaksa bank sentral di beberapa negara menaikkan suku bunga acuan. Bahkan Perry memperkirakan era suku bunga tinggi akan berlangsung lama dan berlanjut hingga tahun depan.

Info Viral: Kebanyakan Rekrut Karyawan, Bos Ruangguru Menyesal

Satuviral
Berita Viral SatuViral – SATUVIRAL

Inflasi Terus Melonjak Akibat Perang

Pasalnya, inflasi akan terus melonjak akibat kenaikan harga akibat perang Rusia-Ukraina yang tak kunjung usai. Peningkatan ini sebagian besar terjadi di bank sentral AS, Federal Reserve.

“Tingkat yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, tingkat yang lebih tinggi untuk waktu yang lama. Di AS, suku bunga fed fund terakhir dinaikkan sebesar 75 basis poin menjadi 4%, dan kemungkinan akan naik lagi sebesar 50 basis poin menjadi 4,5% pada bulan Desember,” kata dia.

Beberapa orang bahkan memperkirakan pada paruh kedua tahun 2023, banyak pendatang baru yang akan turun lagi.

Info Viral: Menaker Bocorkan UMR 2023 Naik Tinggi

Satuviral

“Kami perkirakan akan naik lagi dari 4,5% menjadi 5%. Ada juga yang memperkirakan 5,25%, puncaknya di triwulan pertama dan kedua (2023) dan tidak akan segera turun, dan akan berlanjut lebih lama lagi. periode waktu ‘” tambah Perry.

Begitu pula dengan Bank Sentral Eropa yang diperkirakan akan melanjutkan era suku bunga tinggi. Pasalnya, inflasi di Eropa mencapai 10% pada Oktober 2022, sementara inflasi Inggris mendekati 11%.

Berita Viral SatuViral – SATUVIRAL

“Begitu juga di Eropa, ICB ECB terus menaikkan suku bunga, begitu juga Inggris. Suku bunganya lebih tinggi lebih lama, tentu saja karena inflasi pasokan energi dan pangan, belum tentu akan segera turun,” ujarnya. kata. Menjelaskan.

Siap-siap Resesi Tahun Depan

Lonjakan inflasi inilah yang membuat banyak bank sentral lebih hawkish dalam mengambil kebijakan. Situasi tersebut telah menyebabkan semakin banyak negara yang diproyeksikan akan tergelincir ke dalam resesi tahun depan.

“Sehingga kejar-kejaran antara menaikkan suku bunga dan inflasi tinggi ini yang kenapa disebut risiko stagflasi, pertumbuhan yang stagnan atau cenderung menurun,” tandasnya.

Begitu juga dengan bank sentral Eropa yang diperkirakan bakal terus melanjutkan era suku bunga tinggi. Pasalnya, inflasi di Eropa mencapai 10 persen dan di Inggris mendekati 11 persen pada Oktober 2022.

“Di Eropa juga begitu, ICB bank sentral Eropa juga terus menaikkan suku bunga dan juga di Inggris. Inilah higher interest rate for longer dan tentu saja karena inflasinya dari sisi supply energi dan pangan belum tentu akan segera turun,” jelasnya.

Reflasi sedang Dialami Indonesia

Kepala Ekonom BCA David Sumual menjelaskan, reflasi pada dasarnya kebalikan dari pertumbuhan ekonomi yang melambat atau bahkan negatif, melainkan inflasi yang cukup tinggi. Kondisi refleksi inilah yang menurut David dialami Indonesia saat ini.

“Ya, Indonesia memiliki inflasi yang lebih tinggi. Perekonomian Indonesia tidak stagnan, inflasi memang naik,” ujarnya, Senin (21/11/2022).

David mengatakan, Indonesia juga mengalami refleksi dalam banyak periode, salah satunya terjadi pada tahun 2008.

Satu Viral buat kamu makin up to date info menarik. Kamu bisa tau lebih dulu soal berita viral, gosip viral, artis viral dan berita terkini, kamu bisa kunjungi website Satu Viral.

Yuk, follow akun Instagram SatuViral

Find us on Social Media

- Advertisement -

Popular Categories

Ads on Satuviral

- Advertisement -