Paranoid karena COVID-19
Berita Viral: COVID-19 yang ditemukan di penghujung tahun 2019 memang membawa banyak perubahan di masyarakat.
Namun seorang ibu di India terus mengasingkan diri dari putranya karena khawatir dia akan meninggal karena COVID-19.
Selama tiga tahun, sang ibu mengurung diri di apartemen. Dia percaya bahwa jika putranya pergi keluar, dia akan mati.
PNS India Dipecat Setelah Cuti Selama 24 Tahun
Satuviral
Suami Tidak Diperbolehkan Pulang
Ia tidak hanya berduaan dengan anaknya yang berusia 7 tahun, tetapi wanita tersebut juga memaksa suaminya untuk tinggal di rumah bersama mereka sepanjang waktu.
Namun, ketika suaminya mulai bekerja, dia tidak diperbolehkan pulang. Bosan jauh dari keluarganya, pria itu melapor ke polisi minggu lalu.
Sujan Majhi, seorang insinyur yang bekerja di Gurugram, India, mengatakan kepada polisi bahwa istrinya telah mengunci diri di apartemen selama tiga tahun dan dia harus menyewa tempat untuk dirinya sendiri setelah istrinya tidak mengizinkannya pulang.
Berita viral menyebutkan, selama berbulan-bulan, istrinya hanya meninggalkan makanan di luar pintu.
Ditambah lagi tagihan rumah yang dia tinggali harus dilunasi. Itu membuatnya stres, jadi dia butuh bantuan.

Kondisi Rumah yang Berantakan
Ketika polisi pertama kali mendengar cerita Majhi, mereka tidak percaya. Polisi kemudian memanggil istrinya, Munmun, dan membenarkan apa yang dikatakan suaminya melalui video call.
Usai video call, polisi kaget melihat rumahnya berantakan, dengan tumpukan sampah di mana-mana.
Anak laki-laki itu tampak tidak terawat, dengan rambut yang tumbuh melewati bahunya.
“Ibunya panik karena COVID-19. Dia tidak mau keluar. Kemudian dia terus berkata, ‘Saya tidak akan membiarkan anak saya keluar karena dia akan segera meninggal’,” kata polisi kepada media lokal India.
Kisah Apes Pria India Ditolak saat Melamar Gadis Sulawesi
Satuviral
Polisi kemudian membawa wanita itu ke rumah sakit untuk perawatan. Mereka juga menyelamatkan bocah laki-laki yang kini berusia 10 tahun itu.
Polisi terkejut saat memasuki apartemen wanita berusia 36 tahun itu. Sampah tersebut tidak dikosongkan selama tiga tahun, tumpukan sampah berserakan di mana-mana dan setiap permukaan tertutup tanah yang tebal.
Dindingnya ditutupi dengan kata-kata dan gambar, kemungkinan besar oleh anak laki-laki itu, yang tidak pernah berinteraksi dengan siapa pun kecuali ibunya selama tiga tahun.
Anak pasangan itu juga menerima psikoterapi untuk penyakit mental. Namun, Sujan Majhi berharap kehidupan keluarganya bisa kembali normal.