Anggota Paspampres Siksa Warga Hingga Tewas
Berita Viral: Masyarakat di Indonesia dikejutkan dengan keterlibatan tiga anggota TNI dalam kasus dugaan penyiksaan yang menyebabkan kematian seorang warga berinisial IM (25) di Bireuen, Aceh. Menanggapi situasi tersebut, TNI segera bertindak.
Komandan Pomdam Jaya, Kolonel Cpm Irsyad Hamdue Bey Anwar, mengumumkan bahwa ada tiga anggota TNI yang terlibat dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap IM. Salah satunya adalah anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dengan inisial Praka RM.
“Saat ini kami telah mengamankan tiga orang yang terlibat. Semuanya adalah anggota TNI, termasuk satu anggota dari Paspampres,” ujar Irsyad saat dihubungi pada Senin (28/8).
Ia menjelaskan bahwa ketiga anggota TNI tersebut telah dinyatakan sebagai tersangka dalam kasus ini. Informasi mengenai insiden penganiayaan ini sebelumnya telah tersebar di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Instagram @rakan_aceh.
Dalam unggahan tersebut, korban disebutkan telah menghubungi keluarganya dan meminta uang sebesar Rp50 juta. Selanjutnya, dalam unggahan tersebut juga diungkapkan bahwa korban mengancam akan dibunuh jika uang tidak segera dikirimkan.
Berdasarkan informasi dari unggahan tersebut, Praka RM dilaporkan berdinas di Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan (Yonwalprotneg) Paspampres.
“Dia terlibat dalam aksi penculikan dan penganiayaan bersama dua rekan lainnya,” demikian keterangan dalam unggahan tersebut.
Kasus Sedang Ditangani Pomdam Jaya
Saat dimintai konfirmasi, Danpaspampres, Mayjen Rafael Granada Baay, mengungkapkan bahwa kasus ini sedang ditangani oleh Pomdam Jaya.
“Pihak berwenang, yaitu Pomdam Jaya, sedang menyelidiki dugaan keterlibatan anggota Paspampres dalam tindak pidana penganiayaan,” ungkapnya dalam pernyataan tertulis pada Minggu (27/8).
Rafael menjelaskan bahwa Pomdam Jaya telah menahan Praka RM untuk keperluan proses penyelidikan. Jika terbukti bahwa Praka RM terlibat dalam tindakan penganiayaan seperti yang beredar di media sosial, Rafael menegaskan bahwa hukum akan diterapkan.
“Jika memang terbukti bahwa anggota Paspampres terlibat dalam tindakan pidana sebagaimana yang diberitakan, pasti akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku,” tegas Rafael.
