Bukti Nyata Jakarta Tenggelam
Berita Viral: Jakarta diprediksi tenggelam dalam beberapa tahun mendatang. Hal ini disebabkan oleh erosi air laut yang menyebabkan turunnya permukaan tanah di Jakarta.
Sebuah tanggul laut raksasa di Jakarta Utara menjadi bukti bahwa prediksi tersebut bukan sekadar isu. Tanggul ini dibangun oleh pemerintah dengan kemitraan investasi swasta sejak 2014, dan telah menelan biaya puluhan triliun rupiah.
Namun, tanggul ini sudah mengalami kebocoran. Air laut merambat masuk ke daratan secara perlahan. Selain itu, tanggul ini terlihat tipis, mengingat perannya yang sangat vital sebagai pemisah daratan dan lautan Jakarta.
Fakta lain yang mendukung prediksi tersebut adalah permukaan air laut di area tanggul lebih tinggi daripada daratan. Hal ini disebabkan oleh eksploitasi air muka tanah, perubahan iklim, dan pembangunan yang masif.
Menurut data Universitas Indonesia, dalam kurun waktu 10 tahun belakangan, permukaan tanah Jakarta telah tenggelam 2,5 meter. Setiap tahunnya, permukaan tanah Jakarta bisa mengalami penurunan atau tenggelam sekitar 10-20 cm.
Masjid yang Mulai Tenggelam di Lautan
Dilansir dari akun X @sosmedkeras, dalam sebuah video seorang pria memperlihatkan sebuah tanggul laut raksasa yang berfungsi untuk mencegah Jakarta akan tenggelam.
Tanggul laut raksasa itu dibangun oleh pemerintah dengan kemitraan investasi swasta sejak 2014, dan telah menelan biaya kurang lebih sebesar puluhan triliun rupiah.
Meskipun menelan biaya yang sangat fantastis, terlihat dalam video X tersebut yang diunggah pada Minggu 24 September 2023, tanggul laut raksasa Jakarta itu sudah mengalami kebocoran, sehingga air laut merambat masuk ke daratan secara perlahan.
Selain itu, meskipun dinamai “The Giant Sea Wall of Jakarta’, tanggul itu terlihat tipis, mengingat perannya yang sangat vital sebagai pemisah daratan dan lautan Jakarta.
Jika menengok ke area lautan di luar tanggul tersebut, maka akan didapati Masjid Wal Adhuna yang sudah tenggelam di lautan.
- Ada empat jenis penurunan muka tanah yang terjadi di Jakarta, yaitu:
- Akibat ekstraksi air tanah
- Beban konstruksi
- Konsolidasi alami tanah aluvium
- Penurunan tanah tektonik