Awan Panas Gunung Merapi Mengarah ke Klaten
Info viral: Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas pada Selasa 14 Maret 2023 pagi. Video rekaman dari CCTV BPPTKG memperlihatkan awan panas berwarna orange keluar dari Gunung Merapi dan mengarah ke tenggara. Tak lama kemudian guguran material meluncur keluar dari perut gunung mengarah ke Kali Krasak.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), dalam posting di sosial media menjelaskan awan panas terjadi sekitar pukul 05.50 WIB,
Viral: Kondisi Terkini Usai Gunung Merapi Meletus
satuviral
“Terjadi awan panas Merapi tanggal 14 Maret 2023, pukul 05.50 WIB. Jarak luncurnya sejauh 1.600 meter,”dilansir dari akun twitter @BPPTKG, oleh Satu Viral, Selasa (14/3/2023).
BPPTKG menjelaskan awan panas itu tercatat amplitudo 70mm dengan durasi 160 detik. Sementara angin saat peristiwa itu terjadi bertiup ke arah tenggara. Arah awan panas meluncur ke arah Kali Krasak.
Warga Diminta Kosongkan Wilayah Radius 3 km
PIhak BPPTKG Mengimbau warga untuk mengosongkan ke radius 3 km dari puncak gunung. Aktivitas wisata maupun kegiatan pertambangan di dalam radius 5 km juga akan ditutup sementara.
“Masyarakat diminta menggunakan masker untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik. Serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,” terang BPPTKG.
Viral: Potret Erupsi Gunung Merapi Maret 2023
satuviral

Hingga kini status Gunung Merapi masih di level III atau siaga. Namun BPPTKG bisa saja menaikkan status menjadi level !V atau Awas jika adanya peningkatan aktivitas vulkanis.
BPPTKG menjelaskan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
“Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak,” puungkasnya.
Usai awan panas keluar, daerah di lereng merapi langsung diselimuti hujan abu yang cukup tebal. BPBD Jawa Tengah melaporkan hujan abu cukup tebal terlihat di Desa lereng Merapi yang berada di wilayah Kabupaten Magelang, Klaten dan Selo Boyolali.
HUjan abu ini membuat jarak pandang mata menurun. Sebab warga sulit melihat jalanan. BPBD Jawa Tengah mengimbau warga menggunakan masker dan kacamata hitam agar tidak terkena sakit pernafasan.