Advertisement
Friday, March 31, 2023
- Advertisement -
HomeTrending ViralVirus Berusia 48.500 Tahun Ditemukan dan Masih Bisa Menginfeksi

Viral: Virus Berusia 48.500 Tahun Ditemukan dan Masih Bisa Menginfeksi

Virus Berusia 48.500 Tahun Ditemukan

Info Viral: Para ahli telah menemukan bahwa virus yang terkubur di permafrost masih dapat menginfeksi organisme bersel tunggal seperti amuba. Mereka juga menyebut virus ini sebagai virus zombie yang berusia 48.500 tahun.

Menurut National Geographic, permafrost adalah lapisan beku permanen di atas atau di bawah permukaan bumi. Permafrost konvensional terdiri dari tanah, kerikil, dan pasir yang biasanya diikat oleh es.

Suhu permafrost biasanya tetap pada atau di bawah 0 derajat Celcius setidaknya selama dua tahun. Lapisan ini banyak ditemukan di Greenland, Alaska (USA), Russia, China dan Eropa Timur.

Gawat! Virus Zombie Hidup Kembali, Apa Efeknya Buat Manusia?

Satuviral

Ketebalannya bisa mencapai 1 meter hingga lebih dari 1000 meter. Permafrost mencakup hampir 22,8 juta kilometer persegi di Belahan Bumi Utara.

Pemanasan suhu bumi telah menyebabkan permafrost mencair. Hal ini menyebabkan permukaan bangkai hewan purba membawa berbagai virus.

Virus Berusia 48.500 Tahun Ditemukan - Satuviral – SATUVIRAL

Ditemukan di Siberia

Profesor Prancis Jean-Michel Claerie meluncurkan Science Alert setelah varian virus berusia 48.000 tahun ditemukan di permafrost Siberia. Varian tertua dari virus ini berusia 48.500 tahun dan dikumpulkan dari lapisan danau bawah tanah.

Dia juga menemukan virus termuda, berumur 27.000 tahun, di bangkai mammoth.

Claverie kemudian melakukan penelitian terhadap virus tersebut. Hasil penelitian tersebut dipublikasikan di jurnal MDPI dengan judul An Update on Eukariotic Viruses Revived from Ancient Permafrost.

Dikutip dari CNN, Claverie dan timnya terinspirasi oleh tim ilmuwan Rusia untuk melakukan penelitian tersebut. Pada 2012, tim menghidupkan kembali benih bunga liar berusia 30.000 tahun yang diambil dari perut tupai.

Lanjut ke sebelah…

Beberapa info viral menyebut, Claverie pada tahun 2014 menemukan bahwa virus ini masih dapat menginfeksi inang. Caranya Claverie adalah menyuntikkan virus ke dalam sel biakan (tumbuh di luar jaringan).

Untuk alasan keamanan, Claverie memilih untuk mempelajari virus yang hanya dapat menargetkan amuba bersel tunggal, bukan hewan atau binatang.

Claverie kemudian mencoba lagi pada tahun 2015. Kali ini, dia mengisolasi virus lain yang juga menargetkan amuba.

Virus Berusia 48.500 Tahun Ditemukan - Satuviral – SATUVIRAL

Kemungkinan Menginfeksi Manusia

Dalam studi terbaru mereka, tim mengisolasi beberapa virus purba dari sejumlah besar sampel permafrost yang dikumpulkan di tujuh lokasi berbeda di Siberia. Eksperimen terakhir juga menunjukkan hasil yang sama, ditemukan virus yang menginfeksi sel amuba.

Mengenai kemungkinan menginfeksi manusia, Claverie mengatakan, “Risiko kemungkinan besar akan meningkat dalam konteks pemanasan global, di mana pencairan permafrost akan terus meningkat, dan setelah ledakan industri, Kutub Utara akan menjadi lebih berpenghuni.”

Jejak virus purba yang menginfeksi manusia sebenarnya telah tersimpan di permafrost. Pada tahun 1997, sampel paru-paru wanita yang digali dari permafrost mengandung bahan genom dari varian virus influenza yang menyebabkan pandemi tahun 1918.

Pada 2012, para ahli juga mengkonfirmasi penemuan mumi perempuan berusia 300 tahun di Siberia yang mengandung tanda genetik virus penyebab cacar.

Selain itu, wabah antraks di Siberia pada bulan Juli dan Agustus 2016, dikatakan telah mempengaruhi puluhan orang dan 2.000 rusa, terkait dengan pencairan permafrost.

Pencairan ini memungkinkan bakteri antraks untuk bangkit dari kuburan atau sisa-sisa hewan.

Advertisement

Find us on Social Media

- Advertisement -

Popular Categories

Ads on Satuviral

- Advertisement -

Ads on Satuviral

- Advertisement -

Ads on Satuviral

- Advertisement -